Lodok Lingko, Sawah Bentuk Jaring Laba-Laba di NTT yang Pembagiannya Tak Sembarangan

MANGGARAI, iNews.id - Lodok Lingko atau sawah yang berbentuk jaring laba-laba di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini punya makna yang mendalam. Rupanya pembagian lahan persawahan ini dilakukan untuk kesetaraan warganya.
Dilansir dari portal resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai, lodok lingko merupakan pembagian lahan komunal milik sebuah kampung. Tak sembarangan dibuat asal seperti jaring laba-laba, rupanya warga Manggarai akan menggelar ritual terlebih dahulu sebelum proses lodok lingko.
Masyarakat adat Gendang Nampo di Desa Golo Woi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai ini akan melaksanakan serangkaian ritual. Pertama Ritual Barong Boa yakni penghormatan kepada para leluhur dengan mendatangi pemakaman leluhur. Selanjunta ada ritual teing hang yakni pemberian sesajian kepada leluhur.
Ritual selanjutnya yakni acara reke lodok. Kegiatan ini merupakan rapat untuk menetukan waktu dan tempat pembangian lahan. Acara ini jelas melibatkan pemimpin adat.
Setelah itu, berlanjut lada ritual wuat wa’i dan lilik compang yakni bertujuan memohon restu, bimbingan dan lindungan dari Tuhan dan para leluhur agar acara pembagian lahan ini berjalan dengan lancar. Biasanya ada kurban pada ritus ini yakini seekor ayam jantan berwarna merah.
Selanjutnya tiba pada acara pembagian lingko dengan sistem lodok. Setibanya di lahan yang hendak dibagi, tu’a teno duduk di seputar titik pembagian. Warga yang akan menerima bagian duduk membentuk sebuah lingkaran yang besar.
Usai pembagian lingko lodok, warga membersihkan lahan untuk ditanami. Dipercaya dengan bentuk laba-laba ini juga sebagai salah satu awal mula penanaman sawah di Manggarai.
Editor: Nani Suherni