Lirik Lagu Jali-Jali, Pantun Riang tentang Kehidupan Kaum Muda di Betawi

JAKARTA, iNews.id - Lirik lagu Jali-Jali, berasal dari DKI Jakarta. Lagu tersebut menjadi ikon di Ibu Kota Indonesia. 

Selain menjadi pusat pemerintahan, Jakarta juga terkenal dengan tempat wisatanya, seperti Monas sebagai ikon Kota Jakarta. Banyak tempat wisata menarik yang juga memperkenalkan seni-seni tradisional sehingga menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca Juga

Lirik Lagu Cik Cik Periuk dari Kalimantan Barat Beserta Arti dan Maknanya

Seni tradisional seperti ondel-ondel, lenong serta lagu daerah yang khas dan paling terkenal, yaitu Jali-Jali. Secara umum, lagu Jali-Jali berisi tentang kehidupan dan keadaan alam di Betawi atau Jakarta. Struktur lagunya pun seperti pantun, yang di mana ada sampiran dan juga isi. 

Sejarah Lagu Jali-Jali

Meski belum diketahui persis pencipta lagu Jali-Jali, namun lagu yang dipopulerkan oleh M. Sagi yang diikuti dengan alunan musik pada 1942. Kemudian abad ke-19 lagu ini mulai populer di lingkungan masyarakat keturunan China. 

Baca Juga

Lirik Lagu Tokecang dari Jawa Barat tentang Pencuri Kendil Berisi Kacang

Menurut cerita, lagu tersebut dipercaya sebagai lagu yang telah dikembangkan oleh keturunan China Jakarta dan digabungkan menggunakan musik gambang kromong. 

Pada 1987 lagu ini diberi sentuhan aransemen yang di dalamnya terdapat iringan alat musik asli Betawi seperti gambang kromong dan tanjidor. Kemudian dinyanyikan seperti paduan suara.

Simak lirik lagu Jali-jali sebagai berikut:

Ini dia si jali-jali
Lagunya enak lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak peduli sayang
Asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

Palinglah enak simangga udang
Hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si orang bujang sayang
Kemana pergi kemana pergi tiada yang melarang

Di sana gunung di sini gunung
Hei sayang disayang di tengah-tengah di tengah-tengah kembang melati
Di sana bingung di sini bingung sayang 
Samalah sama samalah sama menaruh hati 

Jalilah jali dari cikini sayang
Jali-jali dari cikini jalilah jali sampai di sini. 

Makna Lagu Jali-Jali

Lagu Jali-Jali ini menggunakan bahasa khas Betawi dan menjadi salah satu ikon kesenian Jakarta. Kata, Jali-Jali merupakan tanaman khas yang selalu tumbuh di halaman rumah tradisional masyarakat Betawi serta dijadikan olahan makanan. 

Tanaman Jali-jali ini tidak asing dikalangan anak-anak Betawi. Biji tanaman Jali-Jali tersebut dijadikan peluru senapan mainan yang dibuat dari bilah bambu. Sedangkan di kalangan ibu-ibu, tanaman biji tersebut diolah menjadi bubur jali. 

Namun, berbeda dengan pemuka agama yang menggunakan Jali-Jali sebagai tasbih dan zikir. Kemudian orang Betawi mempertahankan nama buah tersebut dalam perbendaharaan bahasa mereka, jali yang artinya bersih dan rapi.

Selain itu, dilihat dari nadanya yang riang dan syair pantun yang enak didengar, lagu ini memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi atau pesannya. 

Bait pertama bercerita tentang perjuangan yang membawa pengorbanan, tak masalah jika menyenangkan hati sang kekasih. Bait kedua melanjutkan kisah seorang bujangan dan gadis dalam status lajangnya masih bebas untuk memilih jalan mereka dan tidak ada yang melarangnya. 

Kemudian, puncaknya terdapat di bait ketiga, dengan semua yang dilakukan bujang dan gadis tersebut ternyata mereka memiliki perasaan yang sama. 

Nah, itulah lirik lagu Jali-jali yang merupakan lagu daerah Betawi dari DKI Jakarta.

Editor: Kurnia Illahi