get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Magnitudo 3,1 Guncang Gayo Lues Aceh

Landasan Rusak, Bandara Sis Al Jufri Palu Hanya Bisa Didarati Hercules

Sabtu, 29 September 2018 - 07:59:00 WIB
Landasan Rusak, Bandara Sis Al Jufri Palu Hanya Bisa Didarati Hercules
Menkopolhukam Wiranto (kiri) bersama Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) memberikan keterangan pers terkait penanganan darurat gempa bumi Donggala di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Sabtu (29/9/2018) dini hari. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu yang sempat tutup akibat gempa diperkirakan baru bisa beroperasi kembali pada Sabtu (29/9/2018) pukul 10.00 WIB. Kendati demikian, hanya pesawat Hercules yang bisa mendarat, karena landasan pacu tinggal sepanjang 2.000 meter.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut, dari 2.500 meter panjang landasan pacu di Bandara Sis Al Jufri, 500 meter di antaranya rusak karena gempa. Kondisi tersebut diperparah dengan alat navigasi yang rusak, sehingga tidak memungkinkan bagi pesawat apapun untuk mendarat di Palu, Sulawesi Tengah.

Pada Sabtu dini hari ini, kata Wiranto, pasukan TNI dan SAR sedang membawa alat navigasi dari Makassar. Mereka diperkirakan tiba di Palu, pada Sabtu pagi ini pukul 07.00 WIB. "Alat navigasi akan dibawa pada pagi ini. Jadi pukul 10.00 (WITA) sudah bisa didarati oleh pesawat Hercules," ujarnya saat memberi keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Sabtu (29/9/2018) dini hari.
 
Dengan panjang 2000 meter, kata Wiranto, Bandara Palu sulit didarati pesawat jet berukuran besar seperti Boeing 747 dan sejenisnya. Namun, Wiranto masih menunggu hasil pemeriksaan yang lebih komprehensif pada Sabtu ini. "Perlu pengecekan besok," ujarnya.


Keberadaan Bandara Sis Al Jufri menjadi sangat vital karena menjadi sarana konektivitas untuk menerima bala bantuan dari berbagai daerah Indonesia.

Pemerintah pusat sudah menyiapkan pesawat Hercules dari TNI yang berisikan bantuan obat-obatan, tenda, makanan pokok, pakaian dan juga tenaga relawan untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Saat ini, kata Wiranto, sambungan komunikasi ke lokasi bencana di Donggala dan Palu masih terputus. Pemerintah sedang menyiapkan telepon satelit untuk sementara waktu agar memudahkan proses koordinasi penanganan bencana.

Oleh karena komunikasi yang masih terputus, kata Wiranto, pemerintah pusat belum bisa memastikan berapa warga yang menjadi korban dari gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. "Komunikasi masih terputus dari daerah. Seluler sedang berusaha kita pulihkan. Tapi kita siapkan satelit," ujar dia.

Sebelumnya pada Jumat (28/9/2018) petang, tsunami terjadi di Palu dan Donggala setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 SR. BMKG mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga, dengan tinggi potensi tsunami 0,5 sampai tiga meter di pantai Donggala bagian barat.

Kemudian peringatan dini tsunami dengan status waspada dengan tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.  BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak pukul 18.36 WIB.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut