Kualitas Guru NTT di Bawah Rata-Rata, Ini Strategi Cagub-Cawagub

JAKARTA, iNews.id - Empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Cagub-Cawagub NTT) mempunyai strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya kualitas guru yang dinilai masih rendah dibandingkan wilayah lain.

Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Esthon L Foenay-Christian Rotok yang diusung Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan akan menyejahterakan guru dan memberikan sertifikasi.

“Pada prisipnya komitmen meningkatkan mutu guru tentu parameternya sertifikasi. Pendidikan guru akan ditingkatkan yang awalnya hanya S1 akan ditingkatkan ke S2 hingga S3. Selain itu banyak juga guru tidak tetap tidak mempunyai kepastian kesejahteraan,” kata Esthon.

Pasangan calon nomor urut 2 Marianus Sae-Emilia J Nomleni yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak terlalu banyak berjanji dan lebih realistis dengan melihat anggaran pemerintah provinsi. “Kami akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota,” ujar Emilia.

Pasangan nomor urut 3 Benny K Harman-Benny A Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PKPI akan meningkatkan kualitas pendidik yang bermutu. "Guru komite ditingkatkan menjadi tenaga kontrak sesuai gaji berstandar upah minimum yang berlaku," kata Benny.

Sementara itu, calon nomor urut  4 Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph A Nae Soi yang diusung Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Hanura hamper senada dengan calon lain. Jika dirinya memimpin NTT akan memperhatikan dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

"Kami akan melakukan gerakan transformasi pendidikan. Salah satunya dengan memberikan sertifikasi guru dan dosen sesuai dengan undang-undang," kata Joseph.

Editor: Muhammad Saiful Hadi