LABUAN BAJO, iNews.id - Kapal Pinisi bernama Kapal Motor (KM) Lexxy yang mengangkut puluhan wisatawan asing dan domestik terbakar di perairan Labuan Bajo-Menjerite, Jumat (10/9/2021) sore.
Kapal yang mengangkut 21 wisatawan domestik dan asing itu terbakar saat para penumpang akan melakukan snorkeling di perairan Menjerite.

Dramatis, Evakuasi Puluhan Wisatawan Korban Kapal Terbakar di Labuan Bajo
Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, Iptu Yoga Darma Susanto mengatakan, insiden yang menyebabkan KM Lexxy terbakar di perairan Labuan Bajo-Menjerite, Kecamatan Komodo,terjadi diduga akibat adanya korsleting listrik di genset kapal.
"Dari keterangan Ambotang, Kapten KM Lexxy, saat insiden terbakarnya kapal terjadi sekitar pukul 15.00 wita, api terlihat Kapten Kapal berasal dari genset yang terletak di atas anjungan kapal,” katanya.

Breaking News: Kapal Angkut Puluhan Wisatawan Terbakar di Labuan Bajo

Melihat api tersebut para kru kapal yang berjumah delapan orang langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas dan meminta pertolongan dari kapal lainnya, yakni kapal KM Anjani.
Yoga menuturkan, saat terjadi kebakaran para kru kapal yang juga dibantu kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kejadian dan dibantu personel gabungan yakni Polres Manggarai Barat, Pol Air, TNI AL, Cost Guard, dan Basarnas mengevakuasi para tamu menggunakan KM Anjani yang juga pada saat itu ada disekitaran perairan Menjerite.
Untuk melakukan pemadaman api, personel gabungan dan ABK KM Lexxy melakukan pemadaman dengan menggunakan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang sudah tersedia didalam kapal KM Lexxy.
"Saat ini para penumpang kapal dan ABK Kapal KM Lexxyl sudah berhasil dievakuasi, dan sudah sampai di Labuan Bajo dengan selamat,” katanya.
Menurut pengakuan Kapten kapal KM Lexxy, kerugian diperkirakan mencapai 50 juta lebih, apalagi terlihat 10 persen bagian dari kapal tampak sudah hangus terbakar.
Saat ini menurut Yoga penyelidikan peristiwa terjadi terbakarnya kapal KM Lexxy ditangani langsung oleh Pol Air Polda NTT yang berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Editor: Kastolani Marzuki













