Korban Kecelakaan Maut Dimakamkan dalam Satu Lubang di Desa Pundu

SAMPIT, iNews.id – Warga Kalimantan Barat (Kalbar) yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Tjilik Riwut Km 32 Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), dimakamkan dalam satu lubang. Namun, sebagian korban akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Kalbar.
“Sebagian dimakamkan di Pundu dan sebagian lagi diantarkan ke kampung halaman mereka di Kalimantan Barat. Alhamdulillah pemakaman berjalan lancar dan baru selesai, sekaligus mempersiapkan jenazah lainnya yang akan diberangkatkan,” kata Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah di Pundu, Sabtu malam (3/2/2018).
Ubaidillah mengatakan, semua pihak bahu-membahu membantu menangani musibah ini. Masyarakat pun dengan sukarela membantu mengevakuasi hingga mengurus pemakaman jenazah.
Kepala Desa Pundu, Sugianto mengatakan, awalnya seluruh jenazah akan dimakamkan di Desa Pundu. Namun setelah dikoordinasikan, sebagian pihak keluarga korban meminta jenazah dibawa pulang. “Yang dimakamkan di Pundu ini sudah atas persetujuan keluarganya. Ada pula korban yang sebelumnya berwasiat minta dimakamkan di mana pun ketika dia meninggal saat berdakwah, makanya dimakamkan di sini, di antaranya Pak Mukmin,” kata Sugianto di Pundu, Sabtu sore.
Dari 11 korban meninggal dunia, lima korban yang dimakamkan di Desa Pundu, yakni Aulia (25), Agusni (50), Hamzah (43), Mukmin (40) dan Noval (40). Kelima jenazah dimakamkan dalam satu lubang yang sengaja dibuat berukuran cukup besar. Sebab sesuai rencana awal, 11 jenazah akan dimakamkan di Desa Pundu. Namun, akhirnya hanya lima jenazah yang dimakamkan di desan ini.
Enam korban lain, yakni Al Huda (30), Iyus (28), Marwan (40), Jono (55), Iwan (35), dan Agus Mega (35), rencananya dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Selanjutnya mereka dibawa dengan ambulans ke kampung halaman mereka di Kalbar.
Diketahui, sekitar pukul 06.00 WIB tadi, terjadi tabrakan di Jalan Tjilik Riwut km 32 Desa Pundu antara sebuah truk pengangkut semen dengan mobil pikap bermuatan 14 penumpang. Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Muchtar Siregar mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, kecelakaan terjadi saat mobil pikap yang ditumpangi jamaah pengajian asal Pontianak berniat hendak menuju Banjarmasin, Kalsel, menghadiri acara dakwah Ustaz Lutfi. Namun, saat berada di Desa Pundu, mobil pikap mengalami oleng dan mengambil jalur truk.
“Mobil truk yang melaju ke arah Sampit sudah berusaha menghindar, namun sopir pikap tak bisa mengendalikan setir hingga akhirnya kecelakaan tak bisa dihindari,” kata AKBP Muchtar Siregar.
Editor: Maria Christina