Kisah Nasabah BTPN Syariah di Jambi, Sukses Usaha Pempek Untung Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
KOTA JAMBI, iNews.id - Ibu Neng Maryani, warga Telanipura, Kota Jambi sukses usaha pempek setelah menjadi nasabah BTPN Syariah. Kini dia menjadi salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah.
Saat ditemui di tempat usahanya, yakni Pempek Hafish yang berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi dia menceritakan saat merintis usahanya dari bawah hingga menjadi besar seperti sekarang.
Awalnya usaha yang dijalani hanya kecil-kecilan dengan menerima pesanan untuk acara-acara, seperti menu resepsi pernikahan maupun lebaran. Pempek buatannya kemudian semakin dikenal dari para konsumen yang pernah mencicipinya.
Bersamaan dengan itu, usahanya semakin berkembang setelah kerja sama dengan BTPN Syariah hingga bisa menyewa tempat di sejumlah ruko. Sejak itu usahanya terus berkembang karena semakin banyak orang yang mengetahui dan merasakan kenikmatan Pempek Hafish.
"Cari ruko dapat lah di Jalan Baru, Kota Jambi. Kontrak di situ dan orang kantor banyak yang kenal. Terus pesan-pesan buat acara-acara kantor," ujar Neng Maryani, Kamis (9/3/2023).

Selain nikmat, pempek yang diproduksinya bisa tahan lebih lama karena menggunakan bahan baku pilihan. Dia memberikan sedikit rahasia yang membuat pempeknya terasa nikmat karena menggunakan ikan kakap super.
Selain itu, kuah pempek buatannya membuat orang yang telah mencicipi sulit untuk melupakannya. Kesan tersebut diketahui konsumen yang telah merasakan pempek buatannya.
"Kalau dari orang yang nyicip-nyicip, kata orang yang pesan itu katanya cukanya (kuwahnya)," katanya.
Pembiayaan Pertama dari BTPN Syariah
Dia mengungkapkan, pertama kali atau tepatnya pada 2016 mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah sebesar Rp4 juta. Saat itu usahanya masih rumahan dibantu oleh tiga karyawan dan produksinya tidak sebanyak sekarang.
Berkat kedisiplinan dan kerja keras, dia kemudian mendapatkan pembiayaan selanjutnya dari BTPN Syariah dengan besaran mencapai Rp20 juta dan usahanya terus berkembang hingga bisa menyewa ruko serta memiliki 15 karyawan.
Usahanya terus berkembang hingga merambah ke luar wilayah Jambi, seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodetabek) hingga Indonesia bagian Timur, seperti Papua. Bahkan, menembus luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Jepang dan Korea.
Untuk Jabodetabek Ibu Neng Maryani telah memiliki reseller. "Mulai punya reseller di Jabodetabek itu mulai 2019. Setiap minggu itu saya ada saja order. Dua tahun terakhir ini produksi sehari itu rata-rata di atas 30 kilo ikan per hari," ucapnya.

Irma, salah satu karyawan Neng Maryani menjelaskan, setiap bulan keuntungan bersih mencapai Rp20-30 juta. Keuntungannya akan berlipat saat Ramadan dan lebaran karena pesanan dari konsumen meningkat.
"Kalau Ramadan dan lebaran bisa 50 juta ke atas. Puasa sama lebaran itu banyak pesanan," ucap Irma saat mendampingi Neng Maryani.
Menurutnya, pesanan juga meningkat pada musim libur panjang, libur nasional maupun Natal. "Tanggal merah itu banyak juga pesanan," ucapnya.
Perkembangan usahanya ini dinilai berkat bantuan dari BTPN Syariah. Pembiayaan yang didapat dari BTPN Syariah, selama ini dipergunakan untuk membeli alat pendukung usahanya serta bahan baku.
Dia berharap bisa mendapatkan pembiayaan kembali lebih besar dari BTPN Syariah untuk mendukung usahanya yang terus berkembang. "Kalau bisa nanti beli mesin lagi (kalau dapat pinjaman lebih besar) mesin vakum baru satu," katanya.
Sementara itu, Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menyampaikan, sebagai bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga inklusi sejak 2010 akan terus berikhtiar menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi untuk seluruh nasabah beserta keluarga dan komunitas.
"Kami membuka akses inklusi yang ada di pelosok negeri hingga di Jambi sejak Agustus 2015," ucapnya.
Dia mengungkapkan, hingga Februari 2023, pembiayaaan telah tersalurkan lebih dari Rp120 miliar kepada lebih 39.000 perempuan keluarga inklusi di Jambi yang dilayani dan tumbuh bersama.
"Selama kami menekuni bisnis ini, kami terinspirasi kisah-kisah nasabah kami dalam perjuangan mereka mewujudkan niat baik untuk hidup yang lebih berarti, salah satunya cerita Ibu Neng Maryani dengan usaha makanan pempek sosok nasabah inspiratif yang sudah berhasil membangun empat perilaku unggul Berani, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS ), lalu ada juga Ibu Rina wati penjual sembako dan pakaian sosok nasabah sukses yang usahanya sudah naik kelas," ucapnya.
Untuk menunjang akses yang lebih luas lagi dalam melayani masyarakat inklusi, kata dia bank tidak hanya memberikan akses keuangan melalui pembiayaan, namun juga akses kepada pengetahuan lewat program pendampingan Daya.
"Kemudian, akses suplai dan pasar agar semakin mempermudah kehidupan masyarakat inklusi untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti," katanya.
Selain itu dia juga menjelaskan, solusi keuangan syariah kepada semua umat melalui produk tepat pembiayaan syariah prasejahtera produktif yang diberikan berkelompok merupakan pembiayaan tanpa agunan sebagai modal usaha masyarakat prasejatera produktif bagi perempuan.
Pembiayaan berkelompok ini, kata dia bertujuan untuk membangun empat karakter pada nasabah, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja sama dan saling bantu atau yang disebut BDKS. Keempat karakter ini diharapkan bisa menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi di suatu daerah.
Menurutnya, pembiayaan yang diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera di pedesaan atau pinggiran kota yang tersebar di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya.
Selain memberikan akses keuangan dan modal usaha, tepat pembiayaan syariah dinilai untuk mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan secara berkala di bidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan serta kesehatan.
Dia menjelaskan, Tepat Pembiayaan Syariah memiliki paket komplet untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera.
Paket komplet tersebut meliputi, paket keuangan, yaitu bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.
Bantuan tersebut selanjutnya dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan. Selain itu, nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya berupa asuransi jiwa termasuk untuk suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri.
Dia mengungkapkan, setelah tiga siklus berhasil dilalui dengan baik, nasabah bisa mendapatkan kesempatan memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak.
Selain itu, program pemberdayaan, yakni nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan serta pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang menyangkut kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.
Sedangkan sistem keanggotaan, nasabah dikelompokkan dalam satu sentra. Anggotanya, kata dia dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh ketua sentra yang dipilih oleh anggota sentra.
Dia menjelaskan, pendampingan, yaitu setiap sentra akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih atau disebut Community Officer.
"Pertemuan sentra dua kali dalam sebulan per dua minggu. Bukan cuma transaksi pembayaran, namun juga memberdayakan perempuan, memberikan ilmu pegetahun access to knowledge," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi