get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Magnitudo 4,1 Guncang Kuta Selatan Bali, Getaran Terasa hingga NTB

Kisah Inspiratif Nenek Sahnun, Pemulung di Mataram NTB yang Berkurban Sapi

Senin, 05 Agustus 2019 - 08:58:00 WIB
Kisah Inspiratif Nenek Sahnun, Pemulung di Mataram NTB yang Berkurban Sapi
Nenek Sahrun, saat menjalankan pekerjaannya sebagai pemulung barang bekas di Kota Mataram. (Foto: iNews/Harikasidi)

MATARAM, iNews.id – Nenek Sahrun, seorang tunawisama yang bertahan hidup sebagai pemulung di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyita perhatian publik. Dia menyumbangkan uang hasil kerja kerasnya sebesar Rp10.600.000 untuk berkurban di Majelis Taklim Nurul Hikmah, Karang Jangkonng, Kota Mataram.

Video pendek yang merekam saat nenek Sahrun menyerahkan sejumlah uang kepada bendahara majelis taklim viral di media sosial. Ketika itu, dia datang dengan membawa uang tunai yang disimpan dalam kain yang dikenakannya.

Bahkan, saking banyaknya lembaran uang berbagai pecahan yang diberikan, membuat beberapa lembar ada yang sampai jatuh berserakan. Karena uang itu disimpan si nenek dalam gulungan sarung kain yang dipakainya.

Fakta mengejutkan lainnya diungkap Kepala Lingkungan Karang Jangkon, Najamudin. Menurutnya, bukan hanya di tahun ini Nenek Sahrun berkurban. Tetapi sudah dilakukannya hampir di setiap tahun. Hanya saja, memang di tahun lalu beliau tidak berkurban karena terjadi bencana gempa.

“Uangnya itu dia serahkan tanpa dihitung lalu pergi. Setelah kami hitung mencapai Rp10 jutaan. Kalau untuk beli kambing kan gak mungkin karena paling tinggi Rp3 jutaan. Karena itu sumbangannya setelah kami cek dibelikan sapi seharga dengan total uang tersebut,” ujar Najamudin, Minggu (4/8/2019).

Najamudin menceritakan, nenek Sahnun hidup sebatang kara dan tak memiliki tempat tinggal tetap. Dia sering dilihat warga tidur di beberapa lokasi di lingkungan tersebut.

Setiap subuh, nenek Sahnun sudah berkeliling untuk memulung di seputaran pusat perbelanjaan Mataram Mall dan warung sekitarnya. Bahkan bila sudah kelelahan, nenek ini kerap terlihat terlelap di emperan toko maupun warung-warung setempat.

“Kalau dipikir dia (nenek Sahrun) ini pemulung, namun berkurban sapi. Inilah maksud saya, setiap tahun dia rutin berkubran. Dia tidak pernah mau merepotkan orang dan mandiri,” katanya.

Ketua Majelis Taklim Nurul Hikmah Handayani membenarkan jika setiap tahun nenek Sahrun selalu rutin berkurban. Jadi bukan baru kali pertama saja dia menyerahkan uang untuk membeli hewan kurban.

“Dia kerap menabung dengan menyerahkan uang setiap tiga hari sekali ke bendahara kami tanpa dihitungnya. Uang itu merupakan hasil dia menjual barang bekas yang dipungutnya,” ujar Handayani.

Sementara itu, saat ditemui awak media ketika sedang memulung nenek Sahnun hanya banyak diam. Kondisi diketahui memang memiliki keterbatasan dalam berbicara. Kendati demikian, dia memiliki niat yang tulus untuk rutin berkurban dari hasil upahnya di setiap tahun.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut