get app
inews
Aa Text
Read Next : Giat Ibadah Ramadan, Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru Gelar Tausiah untuk Karyawan

Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah

Selasa, 22 Oktober 2019 - 05:38:00 WIB
Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah
Ribuan umat Islam membaca shlawat nariyah pada puncak peringatan Hari Santri Nasional yang diadakan di Masjid Hasyim Asy'ari Cengkareng Jakarta. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 yang jatuh 22 Oktober ini akan diramaikan dengan pembacaan 1 miliar Sholawat Nariyah.

Pembacaan sholawat yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia ini merupakan program PBNU sebagai salah satu ihtiar mendoakan keselamatan bangsa.

Membaca shalawat merupakan salah satu hal yang dianjurkan bagi setiap Muslim sebagai pujian kepada Rasulullah SAW. Ada beragam jenis shalawat yang selama ini dikenal. Salah satunya Shalawat Nariyah.

Berikut bacaan shalawat nariyah: 

Allohumma sholli ’sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’lumin laka".

Artinya :

Ya Allah berilah sholawat dengan sholawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan, berkat dirinya yang pemurah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala yang ada dalam pengetahuan-MU

Sholawat nariyah juga dikenal sebagai Sholawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah (dinisbahkan kepada Imam al-Qurthubi), dan ada juga ulama yang menisbahkannya kepada Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain.

Ustadz Yusuf Suharto, Direktur Aswaja NU Center Jombang seperti dikutip PWNU Jatim .or.id,  mengatakan, membaca shalawat merupakan perbuatan terpuji yang merupakan perintah Allah. Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab 56:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Makna setelah membacanya pada hakikatnya adalah rahmat yang senantiasa Allah berikan kepada hamba-Nya ketika membacakan shalawat tersebut.

Karena itu, membaca shalawat merupakan salah satu hal yang dianjurkan bagi setiap Muslim sebagai pujian kepada Rasulullah SAW.  memberikan penjelasan fadhilah dan keutamaan membaca shalawat Nariyah.

Ustaz Yusuf menjelaskan, ada banyak keutamaan membaca sholawat ini seperti diungkapkan Syaikh Muhammad At Tunisii.

Shalawat Nariyah apabila dibaca 11 kali pada setiap hari, maka  insyaallah akan  dimudahkan rezekinya dan diangkat derajatnya di mata masyarakat.

Shalawat Nariyah dibaca 31 kali pada setiap selesai Shalat Subuh, maka Allah akan memudahkan segala macam urusannya dalam setiap usahanya.

Apabila Shalawat Nariyah dibaca 300 kali di dalam suatu majelis (secara bersama-sama), maka Allah akan mengabulkan hajatnya yang besar di samping itu akan dijauhkan dari marabahaya yang besar.

Dalam kitab Khazinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

Itulah keutamaan Shalawat Nariyah yang bisa membawa berkah untuk umat Muslim.

Sebelum membaca shalawat nariyah hendaknya menghadiahkan surat Fatihah kepada Nabi Muhammad, dan para sahabat beliau, para wali dan ulama, dan kepada penyusun shalawat ini, yaitu Syekh Abdul Wahhab at-Tazy. 

Sebaiknya shalawat ini dibaca secara dawam (terus menerus dengan tanpa disisipi hal lain pada suatu amalan) dengan disertai etika antara lain adalah suci dari hadats dan najis, dan tidak diselingi berbicara dengan orang lain.

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut