Kesal Tak Diberi Pekerjaan, Pemuda di Dompu Bunuh Kakak Ipar saat Tidur dengan Batu
DOMPU, iNews.id – Seorang pemuda di Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), tega menghabisi nyawa kakak iparnya karena kesal tidak diberikan pekerjaan. Pelaku berinisial MM dengan sadis menghantam kepala korban Iksan Pratama dengan batu hingga langsung tewas.
Kasus ini baru terungkap sehari setelah korban dimakamkan, Kamis (21/8/2020). Makam korban Iksan Pratama akhirnya dibongkar lagi agar jenazah bisa diautopsi. Dari pantauan iNews, Jumat (21/8/2020), ratusan warga menyaksikan proses pembongkaran makam korban di Desa Doro Bara.
Kasat Reskrim Polres Dompu Iptu Ivan Roland Cristofel mengatakan, korban tewas pada Kamis (20/8/2020) kemarin. Keluarga langsung memakamkan jenazah karena menduga korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas). “Awalnya katanya korban ditabrak truk, laka lantas, hingga korban meninggal,” katanya.
Namun, aparat kepolisian sejak awal melihat ada kejanggalan dalam kasus kematian korban. Tidak sampai 24 jam, polisi langsung mengungkap misteri kematian Iksan Pratama dan menangkap pelaku MM.
“Hasil penyelidikan kami benar, korban dibunuh. Dari awal, saat jenazah ditemukan, kami sudah menyarankan dilakukan autopsi. Keluarga akhirnya setuju dan kami jadwalkan dengan tim Dokkes hari ini. Hasilnya nanti memastikan penyebab korban tewas,” kata Ivan Roland Cristofel.
Dia menjelaskan, pelaku MM juga telah mengakui perbuatannya. “Kami sudah menetapkan MM sebagai tersangka. MM telah mengakui perbuatannya,” katanya.
Dari keterangan pelaku dan saksi-saksi, pembunuhan tersebut terjadi saat korban bersama MM dan ayah pelaku yang tinggal di Desa Doro Bara, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, pergi mengangkut pasir di lokasi pelepasan ternak Doroncanga, Kecamatan Pekat.
Pulang dari mengambil pasir dengan menggunakan mobil korban, pelaku yang melihat korban tertidur langsung menghantam kepalanya dengan batu. Korban langsung tewas di tempat diduga karena benturan batu yang keras.
Pelaku yang akhirnya ditangkap mengaku nekat menghabisi nyawa kakak iparnya lantaran kesal. Kakak iparnya pernah berjanji memberikan pekerjaan kepadanya, yakni mengemudikan mobil korban yang baru dibeli. Namun setelah ditunggu, mobil truk pasir tersebut tidak pernah diberikan kepada pelaku.
Atas peristiwa ini, keluarga korban meminta agar polisi segera memproses hukum pelaku yang telah tega membunuh korban. Mereka berharap proses hukum tidak sampai diintervensi pihak mana pun.
“Saya mewakili keluarga meminta kepada pak kapolres, pak kasat, jangan ada oknum-oknum yang melindungi pelaku,” kata kakak korban, Ahyar sambil menangis.
Sementara usai dilakukan autopsi, pihak keluarga korban memindahkan langsung kuburan korban ke wilayah Pekuburan Umum Rade Sala Kelurahan Potu.
Editor: Maria Christina