Kekeringan Ekstrem, 4 Kecamatan di Muarojambi Krisis Air Bersih
MUAROJAMBI, iNews.id - Krisis air bersih di Kabupaten Muarojambi terus meluas. Hingga saat ini, sudah empat kecamatan terdampak krisis air bersih yakni Kecamatan Kumpeh Ulu, Mestong, Jambi Luar Kota dan Sekernan.
Dampaknya, warga yang berada di bantaran sungai terpaksa menggunakan air Sungai Batanghari untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti mencuci pakaian, mandi termasuk untuk minum.
Sementara warga yang tinggal jauh dari sungai, tepaksa menggali sumur atau memperdalam sumur untuk mencari air bersih.
Bahkan, warga harus menggali sumur hingga kedalaman belasan meter agar bisa digunakan untuk kebutuhan air bersih.
Salah seorang warga di kawasan Jambi Luar Kota, Mawardah mengaku sudah sekitar satu bulan ini daerahnya mengalami kekeringan.
"Saat ini, warga mandi di Sungai Batanghari semua. Air kering, air sumur sudah kering semua," ujarnya, Kamis (19/10/2023).
Dirinya menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga berharap dari bantuan pemerintah.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Muarojambi, Anari Hasiholan Sitorus mengakui bahwa saat ini sejumlah wilayah di Kabupaten Muarojambi terjadi kekeringan.
"Ada di empat wilayah kecamatan, 26 desa dan satu kelurahan, yakni di Kecamatan Kumpeh Ulu, Mestong, Jambi Luar Kota dan Sekernan," ungkapnya.
Diakuinya, sampai saat ini, pihaknya telah mendistribusikan air bersih hingga ratusan ribu air bersih.
"Kami telah mendistribusikan air sebanyak 135 ribu liter air bersih yang tersebar di 26 desa atau satu kelurahan di Kabupaten Muarojambi," ujar Anari.
Menurutnya, setiap ada laporan warga terkait adanya kekeringan di wilayahnya langsung direspon cepat.
"Semua laporan kekeringan dari warga yang masuk ke BPBD langsung direspon dan segera distribusikan," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni