Kebakaran 2 Rumah Diduga akibat Lilin Perayaan Imlek di Lebak, 1 Orang Tewas

LEBAK, iNews.id - Kebakaran rumah melanda permukiman padat penduduk di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Muaraciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (13/2/2021) dini hari. Peristiwa ini menelan satu korban jiwa yang terjebak kobaran api.

Pantauan iNews di lokasi kejadian, kobaran api tampak melalap rumah warga yang berada di dalam gang sempit. Kondisi ini sempat menyulitkan petugas pemadam kebakaran (damkar) sampai ke titik sumber api.

Baca Juga

Kebakaran Hebat Ludeskan 1 Rumah Kontrakan di Cicendo, Kerugian Rp1 Miliar

Proses pemadaman juga terkendala dengan banyaknya warga yang berkerumun di lokasi kejadian. Total ada dua rumah warga ludes dilalap api.

"Ada dua rumah warga terbakar. Kami terima informasi ada korban jiwa, namun belum dapat evakuasi karena kekurangan personel dan lokasi yang berada dalam gang," ujar Kasi Damkar Lebak, Beben di lokasi kebakaran.

Baca Juga

Kebakaran Kios Makanan di Tanjungbalai, Terdengar Beberapa Kali Bunyi Ledakan

Informasi diperoleh, api berasal dari lilin saat melakukan sembahyang perayaan Imlek. Identitas korban meninggal bernama Cungsin berusia 70 tahun. Dia diketahui sakit stroke dan berada dalam kamar saat kebakaran. Sementara suami korban, Siankim (75) berhasil menyelamatkan diri setelah ditolong warga.

Baca Juga

Kebakaran Rumah di Makassar, Kakek Tewas Terjebak Kobaran Api di Ruang Tamu

"Ada korban jiwa satu orang dan seorang lagi selamat. Korban ini memang kondisinya kurang sehat," ujar Lurah Muaraciujung Timur Imas Trisnawati.

Api baru dapat dipadamkan setelah petugas berjibaku selama kurang lebih empat jam. Sulitnya aksek dan ramainya warga yang berkerumun menyaksikan kebakaran membuat petugas cukup kesulitan.

Baca Juga

Api Hanguskan 4 Rumah di Bireuen, Selang Mobil Pemadam Kebakaran Sempat Macet 

Evakuasi korban dilanjutkan pada pagi ini. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan penyebab api masih dalam penyelidikan.

Editor: Donald Karouw