Kasus Ayah di Serang Bunuh Istri dan Anaknya, Polisi Temukan Banyak Luka Sayatan di Tubuh Korban

SERANG, iNews.id – Polisi telah berhasil mengautopsi jasad ibu dan anak korban pembunuhan di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Autopsi dilakukan selama tiga jam di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten.

“Polda Banten  telah melakukan autopsi terhadap jenazah ibu dan anak, korban pembunuhan yang terjadi di Kragilan, Kabupaten Serang,” kata Kabid Humas polda Banten, Kombes Pol Sinto Silitonga, Sabtu (9/4/2022)

Seperti diketahui seorang pria berinisial S (44) membunuh istrinya T (43) dan anaknya D (9). Keduanya ditemukan di kediamannya dalam keadaan bersimbah darah pada Jumat (8/4/2022) sekira pukul 01:30 WIB.

Tak hanya itu, pelaku juga mencoba untuk bunuh diri. Peristiwa ini diketahui setelah adanya teriakan anak sulung pasangan tersebut, IM (15) yang meminta tolong kepada warga.

Dari hasil autopsi menunjukkan adanya banyak luka sayatan di tubuh korban. Dari jenazah sang ibu T (43) ditemukan lima luka sayatan yang cukup dalam.

“Bahkan dua diantaranya cukup panjang sekitar 13 sampai 14 cm yang berada di bawah dagu dan leher. Dua luka besar ini merupakan penyebab kematian dari sang ibu karena berdekatan dengan pembuluh besar,” ujarnya.

“Sementara tiga luka lainnya pada bagian leher merupakan luka kecil dan juga terdapat satu luka kecil pada lengan kanan. Ini menjadi tanda ada perlawanan dari sang korban ketika peristiwa ini terjadi,” lanjutnya.

Kemudian di jenazah sang anak D (9) ditemukan dua luka di leher yang cukup dalam dan panjang.

“Satu di antaranya 13 cm. Lalu luka lainnya luka kecil,” ungkapnya.

Setelah proses autopsi, jenaza dikembalikan ke keluarganya untuk kemudian dimakamkan.

Sebelumnya pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi petugas berhasil mengamankan empat buah pisau yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menghabisi kedua korban.

Sementara motif kasus tersebut diduga terjadi lantaran pelaku mengalami depresi lantaran mengamalkan ilmu hitam. 

Editor: Dita Angga Rusiana