Ini Penjelasan Badan Geologi soal Gempa Bumi M5,3 Guncang Sigi
 
                 
             
                BANDUNG, iNews.id - Gempa bumi magnitudo 5,3 mengguncang Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (6/8/2028). Getaran gempa dirasakan hingga beberapa daerah di Sulteng.
Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan, pusat gempa bumi terletak di darat. Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa perbukitan bergelombang hingga terjal, lembah dan dataran bergelombang.
 
                                    Menurut data Badan Geologi (BG), daerah tersebut tersusun oleh dominan tanah keras (kelas C) dan batuan (kelas B). Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier (batuan sedimen dan batu beku) dan Pra Tersier (batuan metamorf dan metasedimen), serta endapan Kuarter berupa aluvial rombakan.
"Sebagian batuan berumur Tersier dan Pra Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi, " kata Hendra.
 
                                    Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
 
                                    Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar normal berarah barat laut – tenggara.
Menurut data BG terdapat sesar berarah barat laut – tenggara di sekitar lokasi pusat gempa bumi.
 
                                    Hendra mengatakan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari petugas BPBD setempat. Tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat," katanya.
Dia menambahkan, bangunan di Sigi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan, dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.
Mengingat wilayah Sigi tergolong rawan gempa bumi, harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non-struktural.
"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," katanya.
Editor: Reza Yunanto
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                