get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Wapres Gibran Temui Pengungsi di Tapsel, Bawa Buku Saku dan Catat Keluhan Warga

Imigran Afganistan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pekanbaru

Senin, 17 Januari 2022 - 01:20:00 WIB
Imigran Afganistan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pekanbaru
Seorang imigran Afganistan bernama Sayid Nader Balkhi ditemukan gantung diri di pengungsiannya di Wisma Indah Sari, Pekanbaru, Riau. (foto: Istimewa)

PEKANBARU, iNews.id - Seorang warga negara Afganistan bernama Sayid Nader Balkhi ditemukan gantung diri di Pekanbaru, Riau. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi.

"Setelah dilakukan pengecekan ke RS Awal Bros Sudirman, korban dinyatakan telah meninggal dunia oleh tim dokter," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (16/1/2022).

Adapun korban berusia 41 tahun ini merupakan imigran Afganistan titipan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) ditemukan gantung diri di pengusian yakni di Wisma Indah Sari, Jalan Putri Indah Nomor 08 Keluran Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru pada Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 20.40 WIB.

Berdasarkan keterangan petugas sekuriti Wisma Indah, ada orang yang berteriak minta tolong dari dalam rumah pengungsi. Dia yang saat itu sedang di pos jaga langsung menuju sumber suara. 

Ternyata yang berteriak minta tolong adalah Nasibah Musawi istri korban. Nasibah menerankan suaminya gantung diri di kamar.

Kejadian ini juga membuat teman-teman sesama pengungsi berdatangan ke lokasi. Petugas sekuriti dan teman-teman korban pun memutus tali dan menurunkan korban. 

Saat diturunkan masih ada denyut nadi korban. Korban sempat dirawat sementara oleh teman temannnya menunggu kendaraan untuk membawa ke rumah sakit.

Setelah mobil datang, mereka membawa korban ke Rumah Sakit Awal Bros Sudirman. Sementara pengungsi lain memberitahukan hal ini kepada pihak Polsek Bukit Raya Pekanbaru.

"Korban selama ini tinggal di kamar 112," ucapnya.

Belakangan ini para pengungsi dari berbagai negara titipan PBB ini sering melakukan aksi demo di Pekanbaru. Mereka protes karena tidak ada kejelasan keberangkatan mereka ke negara ketiga. Mereka sudah lama tinggal di Pekanbaru, dari 3 sampai 10 tahun. 

Bahkan sebagian dari mereka sudah bisa berbahasa Indonesia. Mereka juga melakukan protes dengan melakukan aksi jahit mulut dan menyatakan sudah tidak betah hidup di pengungsian.

Editor: Aditya Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut