Identitas Korban Tewas dan Hilang Banjir Bandang di Nagekeo
NAGEKEO, iNews.id – Bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menelan korban jiwa. Hingga Kamis (11/9/2025), dilaporkan lima orang tewas, tiga orang masih dinyatakan hilang dan tiga orang luka-luka.
Tim gabungan dari Polres Nagekeo, TNI dan warga terus berupaya melakukan pencarian serta penanganan darurat di lokasi.
Pada hari ketiga pascabencana, tim gabungan yang dipimpin oleh Kapolres Nagekeo AKBP Rachmat Muchamad Salihi berhasil menemukan jenazah seorang balita di belakang Kantor Desa Sawu. Korban teridentifikasi sebagai Archiles Agustinus Busa Jago (1,2 tahun), yang kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
1. Eligius Sopi Bela (35)
2. Francelina Meli Boa (60)
3. Maria Kondriani F. Nua (6 bulan)
4. Agustinus Lena (56)
5. Archiles Agustinus Busa Jago (1,2 tahun)
1. Mariano Tom Busa Jago (29)
2. Sebastiana So’o (42)
3. Desiderius Geraldi Jo (1,2 tahun)
Korban Luka-Luka:
1. Ermelinda Co’o (36)
2. Yosefina Meli Boa (35)
3. Maria Agusta Mei K. Bela (4)
Selain korban jiwa, bencana banjir ini juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan fasilitas umum. Tercatat 37 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi akibat 37 unit rumah rusak. Sektor pertanian juga ikut terdampak, dengan 66 bidang sawah dan kebun hancur.
"Hingga hari ketiga ini, pendataan masih terus dilaksanakan untuk memastikan kerugian yang dialami pasca-bencana," ujar AKBP Rachmat.
Untuk mempercepat penanganan, Posko Siaga Bencana Terpadu telah didirikan di Kantor Camat Mauponggo. Posko ini berfungsi sebagai pusat komando darurat dan distribusi bantuan.
Bantuan sembako sudah mulai berdatangan, termasuk dari BRI Cabang Bajawa. Selain itu, Kementerian Sosial Kabupaten Nagekeo telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban.
Banjir bandang ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur lainnya meliputi:
- Akses Jalan: 16 ruas jalan dan jembatan rusak.
- Jembatan: 6 unit jembatan putus total.
- Listrik: Padam di 6 desa.
- Air Bersih: Terputus di seluruh desa di Kecamatan Mauponggo.
- Komunikasi: Jaringan seluler hilang total di 15 desa.
Masyarakat yang ingin berdonasi agar menyalurkan bantuannya melalui Posko Siaga Bencana. Kebutuhan mendesak saat ini adalah pakaian layak pakai, selimut, kasur, sembako, dan air bersih.
Editor: Kurnia Illahi