Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan, Suami Polisikan RSUD di NTT

KEFAMENANU, iNews.id – Seorang keluarga pasien, Jemisius Taneo mempolisikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia melaporkan dugaan lambannya penanganan medis hingga menyebabkan istrinya meninggal dunia bersama calon bayinya.
“Cukup saya yang alami musibah ini. Saya berani laporkan agar tidak ada lagi pasien yang tak tertangani,” kata Jemisius, di Mapolres TTS, Senin (29/1/2018).
Dia menduga kematian istrinya, Paulina Herlince Takaeb disebabkan lamban dan rumitnya penanganan medis pihak rumah sakit. Pasien masih harus bolak-balik mengurus surat rujukkan dari Puskesmas Sakteo ke RSUD Kota SoE, agar bisa mendapat penanganan. Padahal saat itu, istrinya sudah kelelahan dan akan melahirkan. Korban kemudian mengalami pendarahan. Nyawa Paulina bersama buah hatinya yang masih dalam kandungan pun tidak dapat tertolong.
“Saat detik-detik persalinan, petugas RSUD memaksa kami membawa surat rujukan. Tanpa surat itu, kami tidak bisa mendapat penanganan medis,” ujarnya.
Sementara itu, pihak RSUD SoE mengaku sudah mengerahkan seluruh tenaga medis untuk menyelamatkan nyawa pasien atas nama Paulina yang akan melahirkan. Namun nasib berkata lain, pasien tak tertolong bersama bayi dalam kandungan.
“Saya sudah laporkan ke pimpinan soal gugatan pasien ini. Kami masih akan berkoordinasi terlebih dahulu,” kata Direktur RSUD SoE, Karolina Tahun.
Diketahui, jenazah ibu dan bayi dalam kandungan itu sudah dimakamkan, sabtu 27 Januari 2018 lalu. Keluarga korban masih diliputi kesedihan mendalam atas kejadian tersebut. Mereka berharap, pihak kepolisian mendalami kasus ini agar pelayanan medis rumah sakit pada warga miskin dilakukan tanpa tebang pilih.
Editor: Donald Karouw