Hujan Batu dan Longsor saat Gempa Tutup Jalur Pendakian Rinjani

LOMBOK, iNews.id - Sejumlah pendaki mengaku terjadi hujan batu dan longsor di sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani pada saat terjadi gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR). Gempa bumi tersebut diketahui telah mengguncang Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Bali pada Minggu (29/7/2018) sekira pukul 06.47 WITA.
"Semua jalur pendakian sudah tertutup longsor dan sudah susah dilalui. Saya tidak ingat berapa titik yang terjadi longsor karena di dari atas juga terjadi hujan batu," kata salah seorang porter Muhsan (40) saat baru turun dari Gunung Rinjani di pintu pendakian Bawak Nao di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Dia mengatakan, saat terjadi gempa hebat, ada 500 wisatawan sedang berada di atas pos Sembalun Lawang, sebelum lokasi menuju puncak Gunung Rinjani. Menurutnya, saat gempa semua pendaki terjatuh, saking kerasnya getaran di Gunung Rinjani.
“Bahkan, masing-masing langsung lari menyelamatkan diri masing-masing. Sudah tidak ada yang urus teman," ujarnya.
Sementara itu, seorang pendaki asal Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Ahmad juga mengakui, ada lebih dari ratusan pendaki sedang berada di atas Gunung Rinjani saat terjadi gempa. "Semua langsung turun ke bawah karena di atas terjadi tanah longsor disertai jatuhnya batu-batu," kata Ahmad.
Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti, apakah pendaki yang berada di atas Gunung Rinjani sudah turun semua atau tidak. Karena begitu terjadi gempa para pendaki langsung turun sambil berlari.
"Nah kalau soal itu saya kurang tahu pasti. Karena jumlah pendaki saja ada ratusan di atas, ada dari luar negeri dan dalam negeri," ujarnya.
Editor: Muhammad Saiful Hadi