KUPANG, iNews.id - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tembus hingga mencapai Rp100.000 per kilogram. Hal itu terjadi karena stoknya berkurang
Salah seorang pedagang cabai rawit di Pasar Kasih Naikoten Kupang, Yotan Benu mengatakan, kenaikan harga cabai sudah naik sebelum hari raya Natal 25 Desember 2022 lalu. Kenaikan itu, sambungnya, terjadi karena stok yang ada sangat terbatas.

Harga Cabai Rawit Merah Makin Pedas, Termahal di Pasar Mayestik
Dia mengatakan, kenaikan harga cabai di ibu kota Provinsi NTT itu mulai terjadi setelah pasokan cabai dari sejumlah daerah pemasok cabai seperti Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Timor Tengah Selatan mulai berkurang.
"Produksi cabai di beberapa daerah pemasok cabai ke Kota Kupang semakin terbatas sehingga harga mulai naik," katanya, Minggu (1/1/2023).

Duh! Harga Cabai Rawit Merah H-1 Natal Meroket, Tembus Rp60.000 per Kg
Harga cabai rawit di Kota Kupang sebelumnya hanya berkisar Rp15.000- Rp25.000/kg pada November 2022 lalu, namun harga cabai mulai naik drastis saat memasuki hari raya Natal.
Menurutnya, semakin terbatasnya pasokan cabai memicu kenaikan harga cabai yang dijual para pedagang pada sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Fatubesi, Pasar Oebobo dan Pasar Kasih Naikoten.

Sepekan Jelang Nataru, Harga Ayam Potong dan Cabai Rawit di Palangka Raya Terus Naik
Sementara itu Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan, kenaikan harga cabai di Kota Kupang karena pasokannya dari sejumlah daerah penghasil cabai sangat terbatas sehingga memicu terjadinya kenaikan harga di pasaran Kota Kupang.
"Pemerintah Kota Kupang telah membagikan 10.000 anakan bibit tanaman cabai rawit untuk ditanam di rumah-rumah warga Kota Kupang guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga cabe pada saat pasokan cabai dari daerah penghasil cabai terbatas," katanya.

Mendag Sebut Harga Telur Ayam Ras dan Cabai Rawit Naik Jelang Nataru
Menurutnya, tingginya harga cabai juga berkontribusi terhadap kenaikan inflasi di Kota Kupang sehingga perlu dilakukan berbagai upaya menekan inflasi dari komunitas cabai dengan membagi tanaman cabai kepada warga Kota Kupang.
Editor: Candra Setia Budi











