Gunung Karangetang di Sitaro Luncurkan Lava Panas, 96 Warga Mengungsi

SITARO, iNews.id – Aktivitas Gunung Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), terus mengalami peningkatan. Guguran batu lava panas telah menerjang hingga ke Kali Marebuhe dan Batuare, Kampung Batubulan Kecamatan Siau Barat Utara, hingga mengarah ke laut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sitaro Bob Wuaten mengatakan saat ini pengungsi sudah tertangani dan berada di 2 titik. Lokasi pertama berada di kantor Kampung Batubulan sekitar 17 kk atau sebanyak 55 jiwa dan di Gereja Nazareth Niambangeng 11 kk atau 41 jiwa. Total pengungsi
“Logistik bagi pengungsi cukup untuk 1 hingga 6 hari ke depan. Saat ini yang masih sangat dibutuhkan antara lain kasur atau matras, selimut, BBM untuk genset dan alat komunikasi HT,” ujar Bob, Rabu (6/2/2019)
Kepala PGA Karangetang Yudia Prama Tatipang mengungkapkan, jika gempa fase banyak meningkat. Direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjung maupun wisatawan agar tidak mendekati gunung api ataupun melakukan pendakian. Zona perkiraan bahaya meliputi radius 2,5 Kilometer (Km) dari puncak kawah 2 (utara) dan kawah utama (selatan). Sementara area perluasan sektoral dari puncak ke arah barat laut sejauh 3 Km dan ke arah barat laut utara sejauh 4 km.
“Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke laut,” ujarnya, Rabu (6/2/2019).
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi yang tidak jelas sumbernya dan selalu mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Sitaro. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih saat ini masih di Level III (Siaga). Suara gemuruh lemah sampai agak kuat masih terdengar sampai di pos gunung api.
“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD ProvinsiSulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro dalam memberikan informasi tentang perkembangan aktivitas Gunung Karangetang,” ujarnya.
Kapolsek Siau Barat Kompol Johanis Sasebohe bersama anggotanya terus memantau sekaligus memberi imbuan kepada masyarakat yang masih sementara melaksanakan aktivitas di dekat Kali Marebuhe dan Kali Batuare untuk menghentikan seluruh aktivitas pekerjaan.
“Kami juga mengevakuasi warga yang tinggal dekat dengan Kali Marebuhe dan Kali Batuare untuk pindah ke tempat yang lebih aman,” ujar Kapolsek didampingi Danramil Kapten Inf Piter Mashina, Rabu (6/2/2019).
Menurutnya, sebagian warga Kampung Batubulan dan Kawahang menganggap kejadian luncuran lahar dari kawah Gunung Api Karangetang sebagai hal yang biasa. Namun Polisi bersama anggota Koramil 1301-02 Siau, BPBD Kabupaten Sitaro dan Pemerintah Kecamatan Siau Barat bekerja ekstra dengan memberikan penjelasan mengenai bahaya lahar panas serta luncuran awan panas.
Editor: Donald Karouw