Geger! Mayat Perempuan Ditemukan di Kali Pikan TTU, Warga asal Malaka
TTU, iNews.id - Penemuan mayat menggegerkan warga Desa Oenbit, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (23/10/2025) pukul 10.00 Wita. Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan di aliran Kali Pikan,
Korban diketahui bernama Monika Taek (59) warga Desa Tniumanu, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa dalam posisi telungkup di air dengan kondisi tubuh mulai membusuk.
Kasubsi PIDM Polres TTU Ipda Wilco Mitang membenarkan penemuan mayat tersebut. Dia menjelaskan pencarian dilakukan setelah keluarga melaporkan korban tidak pulang selama beberapa hari.
“Korban keluar rumah sejak Minggu, 19 Oktober 2025 sekitar pukul 16.00 Wita menuju Desa Oenopu, Kecamatan Biboki Tanpah, melalui jalan pintas yang melewati Kali Pikan. Namun hingga Rabu 22 Oktober 2025, korban tidak kunjung pulang sehingga keluarga dan warga melakukan pencarian,” ujar Ipda Wilco Mitang dikutip dari iNews TTU, Jumat (24/10/2025).
Keluarga bersama warga setempat menyisir area sekitar sungai hingga akhirnya menemukan korban di aliran Kali Pikan.
Jenazah Monika Taek pertama kali ditemukan oleh anaknya, Herman Faimnasi bersama seorang warga Fransiskus Bau. Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi membusuk dengan kulit berwarna putih.
Setelah dievakuasi ke Desa Oenbit, jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kefamenanu untuk dilakukan pemeriksaan Visum Et Repertum (VER) guna memastikan penyebab kematian.
“Atas kesepakatan keluarga, anak korban membuat laporan resmi di Polsek Insana dengan Nomor LP/B/65/SPKT/Polsek Insana/Polres TTU/Polda NTT tanggal 23 Oktober 2025 untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban tidak memiliki riwayat penyakit. Namun diketahui, korban memiliki gangguan penglihatan atau rabun, yang kemungkinan menjadi faktor penyebab jatuh ke sungai. Meski demikian, polisi belum memastikan penyebab pasti kematian dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Editor: Donald Karouw