Filantropi Digital, Ditjen Bimas Buddha Dorong Rumah Ibadah Berdayakan Umat Lewat Dana Paramita
TANGERANG, iNews.id – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha mengumumkan rencana strategis untuk memadukan Program Prisma Umat #Bebenah Berkarakter ke dalam tata kelola Lembaga Dana Paramita.
Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan dana keagamaan Buddha dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi menjelaskan, Program Prisma Umat akronim dari Produktif, Integrasi, Sinergi, Mandiri, dan Akuntabel telah membuahkan hasil menggembirakan dari proyek rintisan di Desa Kedaung Baru, Tangerang.
"Inti utama [Prisma Umat] adalah mengubah karakter dan perilaku sebagai pondasi awal untuk hidup bersih dan sehat. Setelah pondasi keluarga kuat, kita dorong potensi ekonominya," kata Supriyadi dalam keterangan resminya, Minggu (9/11/2025).
Menurut Dirjen, program ini merupakan penerjemahan dari arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menekankan pentingnya pemberdayaan umat.
Saat ini, Ditjen Bimas Buddha tengah mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola Dana Paramita. Dengan tata kelola yang baik, Supriyadi berharap dana keagamaan tersebut dapat dioptimalkan selaras dengan kebijakan pemerintah.
Salah satu fokus utama dalam Program Prisma Umat adalah pengembangan produk ramah lingkungan seperti eco-enzim yang dapat diolah menjadi sabun dan kerajinan. Program ini diharapkan dapat mewujudkan tagline "Rumah Ibadah Berdaya dan Berdampak" dengan memanfaatkan dana filantropi.
Untuk menjamin keberlanjutan program, Bimas Buddha akan melibatkan para penyuluh agama Buddha sebagai garda terdepan. Penyuluh akan ditugaskan membina setidaknya empat kelompok binaan di wilayah masing-masing, memastikan pendampingan ekonomi dan karakter terus berjalan.
Ketua Yayasan Karakter Eling Indonesia (KEI), Yusri Heni, yang mendampingi program ini selama tiga minggu, menambahkan bahwa program "Bebenah" berhasil melatih karakter umat, tidak hanya dalam hal kebersihan rumah, tetapi juga mengubah mindset mereka agar lebih mandiri dan peduli lingkungan.
Perwakilan Yayasan Dana Paramita, Effendy Suriani, menyambut baik integrasi ini, berharap program Prisma Umat dapat membuat umat Buddha di seluruh Indonesia semakin maju dalam membina diri secara spiritual maupun material, serta mandiri secara ekonomi.
Editor: Kastolani Marzuki