Duh, Vaksin Covid-19 di Balikpapan Habis

BALIKPAPAN, iNews.id - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) kehabisan vaksin Covid-19. Saat ini, pemerintah kota (pemkot) sedang menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat.

“Kami sedang menunggu kiriman lagi dari pusat,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga

Loncat dari Lantai 3, Ibu Muda di Balikpapan Tewas Selamatkan Anak dari Kebakaran

Juliarty menambahkan, stok terakhir yakni 61 vial atau 610 dosis yang tersisa sudah diberikan pada warga di puskesmas. Begitu pulajuga 30 vial atau 300 dosis vaksin jatah TNI dan jatah 34 vial (340 dosis) dari Polri yang tersisa sudah dihabiskan pada vaksinasi massal.

"Karena memang sudah tidak ada vaksin, maka vaksinasi tahap kedua bagi sejumlah besar warga pun tertunda," katanya.

Baca Juga

Komunitas Pemuda di Balikpapan Borong Ratusan Gelas Kopi untuk Nakes dan Warga Isoman

Juliarty menuturkan, Satgas Covid-19 Balikpapan meminjamkan 300 vial atau 3.000 dosis vaksin kepada komunitas Kill Covid untuk penyuntikan tahap kedua. Hal ini sebab vaksin jatah kedua milik Kill Covid juga belum datang dari Jakarta.

Sebelumnya, Kill Covid sudah menyuntikkan 10.000 dosis untuk vaksinasi tahap pertama pada akhir Juni. Saat itu, Kill Covid memperpanjang program vaksinasi massal di Balikpapan.

Baca Juga

Indahnya Pantai Banua Patra, Tersembunyi di Balikpapan dan Terkenal Angker

"Sama seperti sekarang, Satgas Covid-19 juga sedang kehabisan stok vaksin dan menunggu kiriman pusat," katanya.

Pemerintah Pusat menjanjikan akan mendistribusi dalam jumlah yang banyak pada awal Agustus 2021. Namun masih banyak juga yang menunggu untuk penyuntikan dosis kedua.

Baca Juga

Video Polisi Meringkus Preman Pasar Tukang Palak Pedagang di Balikpapan

"Mudah-mudah cepat dan segera. Banyak yang menunggu," kata Juliarty. 

Sementara itu, pihak Puskesmas Batu Ampar di Balikpapan Utara, memasang pengumuman bahwa warga yang vaksinasi tahap keduanya pada tanggal 21, 23, 27, 28, 29, dan 31 Juli mendatang, maka vaksinasinya belum dapat dilakukan.

“Karena vaksinnya belum tersedia. Vaksinnya belum datang,” kata salah seorang perawat.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto