get app
inews
Aa Text
Read Next : Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 13 Kg Sabu dari Malaysia di Perbatasan Nunukan

Dini Hari Nanti, Masyarakat Indonesia Bisa Saksikan Gerhana Bulan Sebagian

Selasa, 16 Juli 2019 - 23:00:00 WIB
Dini Hari Nanti, Masyarakat Indonesia Bisa Saksikan Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Rabu (17/7/2019) dini hari nanti. (Foto: AFP)

TANJUNG SELOR, iNews.id – Gerhana bulan parsial atau sebagian yang akan terjadi pada Rabu (17/7/2019) dini hari bisa disaksikan kasat mata oleh masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan, secara umum wilayah seluruh Indonesia bisa mengamati gerhana bulan parsial atau sebagian pada pukul 03.01 WIB.

"Jadi secara umum wilayah seluruh Indonesia dini hari itu bisa mengamati gerhana tetapi hanya wilayah Jawa bagian Barat dan Sumatra yang bisa melihat gerhana mulai dari awal sampai dengan akhir, sedangkan wilayah lain Indonesia itu hanya mengamati awal gerhana saja," kata Thomas Djamaluddin di Kalimantan Utara, Selasa (16/7/2019).

Dia menjelaskan, pada Selasa malam (16/7/2019), terjadi purnama. Sementara, pada pukul 03.01 WIB, Rabu (17/7/2019) bulan purnama akan memasuki bayangan bumi, dan gerhana bulan sebagian mulai dapat disaksikan pada saat itu, dan berakhir pukul 05.59 WIB.

"Jadi gerhana dimulai 03.01 WIB, dimulai dari bagian sebelah kanan atas atau bagian utara, kemudian puncak gerhana sebagian nanti sisi Utara dari purnama tersebut akan tergelapi oleh bayangan bumi, jadi sebagian dari purnama tersebut akan gelap dan ini akan berakhir pukul 05.59 WIB," paparnya.

Menurut Thomas, gerhana bulan parsial sesungguhnya memiliki dampak fenomena alam yang sama seperti purnama, yakni memberikan dampak efek penguatan pasir surut air laut karena efek pasang surut dari gravitasi bulan diperkuat oleh gravitasi matahari. Pada saat itu, pasang air laut akan lebih tinggi dibandingkan rata-rata.

"Kalau pantainya itu landai maka air laut akan menghempas ke daratan lebih jauh dari biasanya tapi itu kondisi normal yang terjadi saat purnama demikian juga saat bulan baru," ujarnya.

BMKG mencatat sepanjang 2019 terjadi lima kali gerhana, pertama gerhana matahari sebagian 5-6 Januari, kedua gerhana bulan total pada 21 Januari yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan ketiga gerhana matahari total pada 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Keempat gerhana bulan sebagian diprediksi pada 17 Juli dini hari dan kelima diprediksi gerhana matahari cincin pada 26 Desember.

"Salah satu tupoksi BMKG sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi gerhana bulan sebagian 17 Juli," tulis BMKG.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut