Didukung PEN Film Kemenparekraf, Komunitas Daerah Siap Bangkit dengan Nuansa Lokal
SIGI, iNews.id - Industri perfilman turut terdampak pada masa pandemi Covid-19. Selama hampir dua tahun terakhir, banyak proyek film yang harus tertunda dengan berbagai alasan, salah satunya masalah pendanaan
Beberapa program film lokal pun harus terhenti selama beberapa bulan selama pandemi. Ini juga yang sangat dirasakan Komunitas Seni Lobo dan Halaman Belakang Films di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Namun dengan hadirnya Program PEN Film Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), komunitas lokal kini bersiap bangkit dan berkarya.
Saat ini mereka mulai mempersiapkan produksi film bernuansa lokal yang bercerita tentang seorang Maestro. Kisah perempuan yang membuat kain dari kulit kayu di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Cerita film ini mengangkat tema bagaimana perjuangan seorang perempuan untuk mampu melestarikan budayanya di tengah era zaman Now.
Sebelumnya, Rahmadiyah Tria Gayathri salah satu produser mengatakan bantuan dana yang dikucurkan Kemenparekraf sangat dirasakan para insan perfilman di Indonesia. Salah satunya komunitas film lokal Seni Lobo dan Halaman Belakang Films.
Menurutnya, PEN film diibaratkan sebagai hujan yang turun di tengah kemarau. Program ini menjadi stimulus guna membangkitkan semangat sineas-sineas lokal untuk kembali berkarya.
"Tidak hanya berkarya, program PEN Film ini juga dapat membangkitkan perekonomian para pembuat film dan keluarganya," ujarnya, Selasa (7/12/2021).
(Jemmy hendrik)
Editor: Donald Karouw