Cuaca Buruk, Nelayan di Manado Diminta Tidak Nekat Melaut
MANADO, iNews.id – Nelayan di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) diminta untuk tidak memaksakan diri melaut menyusul cuaca buruk yang melanda perairan Sulut.
Dandim 1309/Manado, Letnan Kolonel Inf Elvino Yudha Kurniawan mengatakan, dalam beberapa hari terakhir curah hujan serta badai di perairan Sulut bisa mengancam keselamatan para nelayan.
“Untuk saat ini, agar para nelayan dapat memastikan betul kondisi cuaca saat mencari ikan di laut, apabila rasanya cuaca kurang mendukung, lebih baik para nelayan tidak melaut dulu untuk sementara waktu,” ujar Dandim Elvino, Jumat (28/12/2018).
Cuaca buruk dengan intensitas curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat sebagian wilayah Sulut terjadi tanah longsor dan pohon tumbang.
Cuaca ekstrem juga terjadi di laut. Angin kencang serta ombak yang tinggi membuat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Manado melarang kapal penumpang untuk berlayar sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat itu, Dandim mengimbau kepada nelayan agar tidak pergi melaut saat cuaca sedang buruk. "Saya mengikuti imbauan dari BMKG soal cuaca buruk. Saya himbau nelayan jangan dulu melaut," tandas Dandim.
Sebelumnya, Syahbandar Manado, Sulawesi Utara (Sulut) melarang berlayar bagi kapal penumpang dan barang yang hendak berlayar ke sejumlah pulau di Sulut.
Larangan itu dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Manado menyusul cuaca buruk dan ekstrem di perairan Manado.
"Situasi terkini angin dan gelombang masih cukup tinggi jadi kapal-kapal belum kami berangkatkan kami tunda keberangkatan sampai dengan cuaca membaik kembali," kata Kepala KSOP Manado, Stanislaus Wetik, Kamis (27/12/2018).
Menurut Wetik, pelarangan dilakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan sambil pihaknya terus memantau kondisi serta peringatan dari BMKG Sulut. "Hari ini, ada tiga kapal tujuan Talaud, Tahuna dan Siau kami larang berangkat karena cuaca buruk," kata Wetik.
Editor: Kastolani Marzuki