get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Gempa Darat M 3,6 di Bandung, Getaran Dirasakan Warga 7 Kecamatan

BNPB dan BMKG Serahkan Alat Deteksi Dini Guncangan Gempa kepada BPBD Pandeglang

Kamis, 15 Agustus 2019 - 04:00:00 WIB
BNPB dan BMKG Serahkan Alat Deteksi Dini Guncangan Gempa kepada BPBD Pandeglang
Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menyerahkan alat pendeteksi dini guncangan gempa yang diterima Bupati Pandeglang Irna Narulita. (Foto: BNPB)

PANDEGLANG, iNews.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo bersama Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyerahkan alat pendeteksi dini besaran guncangan gempa bumi kepada BPBD Kabupaten Pandeglang. Penyerahan ini diterima Bupati Pandeglang Irna Narulita di sela kegiatan simulasi evakuasi tsunami yang merupakan rangkaian Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019 di Shelter Tsunami, Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (14/8/2019).

Alat yang diserahkan untuk membantu mendeteksi jika terjadi potensu tsunami ini yakni bernama intensity meter. Alat ini akan bekerja memberi sinyal sekurang-kurangnya 13 detik sebelum gempa terjadi. Sinyal gempa akan diterima BMKG pusat dan kemudian diteruskan ke masing-masing BPBD yang telah memiliki alat tersebut.

Setelah data rekaman diterima, maka wewenang kemudian diserahkan sepenuhnya kepada pihak BPBD untuk mengambil tindakan dan kebijakan yang dianggap perlu sebagai reaksi cepat tanggap darurat bencana kepada masyarakat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta agar alat pendeteksi gempa yang merupakan hibah dari Jepang ini dapat selalu dijaga dan dirawat sehingga mampu berfungsi sesuai dengan tujuan dan manfaatnya. Selain itu, dia berpesan kepada semua pihak untuk tidak merusak alat-alat pendeteksi dan pengirim sinyal yang ada di lapangan.

"Ingat, ya. Saya mohon dengan sangat agar beberapa alat pendeteksi dini yang sudah kami pasang jangan dirusak, apalagi diambil. Ini demi kemaslahatan bersama," ujar Dwikorita, Rabu (14/8/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB juga mengingatkan bencana alam bisa berulang. Selain pentingnya jenis alat Early Warning System (EWS), hal lain yang harus dimiliki dalam menghadapi ancaman risiko bencana yakni peningkatan kapasitas manusia. Tanpa ada pengetahuan tentang bencana dan mitigasnya, maka alat pendeteksi itu akan sia-sia.

"Selain alat ini (intensity meter), kapasitas masyarakat harus ditingkatkan. Karena nantinya jangan sampai menjadi sia-sia. Seperti ketika nanti ada sirine gempa atau tsunami tapi masyarakatnya tidak tahu harus berbuat. Makanya, ini harus seimbang,” ujar Doni.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB mengapresiasi hasil evaluasi dari simulasi bencana gempa bumi dan tsunami yang diikuti puluhan warga dan anggota Pramuka dari Mts Negeri 2 Pandeglang serta unsur terkait lainnya di Shelter Labuan.

Dalam simulasi itu, seluruh peserta mampu mencapai titik lokasi evakuasi yang berada di lantai atas shelter kurang dari 10 menit. Terlebih ketika pesertanya lebih banyak dari kaum wanita dan anak-anak. Artinya, simulasi itu dinyatakan sesuai standar dan prosedur tentang penguatan kapasitas.

"Luar biasa. Evaluasi (simulasi bencana gempa dan tsunami) sudah bagus. Meski saya lihat lebih banyak ibu-ibu dan anak-anak, tapi semuanya bisa memakan waktu kurang dari sepuluh menit sampai ke titik kumpul. Tetap semangat ya," kata Doni disambut riuh tepuk tangan peserta.

Kepala BNPB juga menekankan simulasi seperti yang baru saja dilakukan itu sangat penting. Karena wilayah Labuan termasuk dalam zona rawan gempa dan tsunami. Dia juga meminta kegiatan simulasi ini agar sering dilakukan.

"Simulasi ini penting karena wilayah ini dekat dengan pantai dan berada pada zona rawan gempa. Semoga hal ini bisa menjadi kegiatan rutin sehingga kita semua lebih tangguh menghadapi ancaman risiko bencana,” tuturnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut