get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Beruntun di Sesar Lembang dan Kertasari, Pemkab Bandung Terbitkan Edaran Kesiapsiagaan

BMKG Makassar Kirim Tim Teliti Gempa Beruntun yang Terjadi di Mamasa

Rabu, 07 November 2018 - 00:17:00 WIB
BMKG Makassar Kirim Tim Teliti Gempa Beruntun yang Terjadi di Mamasa
Warga Mamasa yang tinggal di tenda darurat karena takut dengan gempa yang terus terjadi dalam tiga hari terakhir. (Foto: iNews/Huzair Zainal)

MAKASSAR, iNews.id - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengirimkan tim ke Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Tim ini untuk meneliti terjadinya serangkaian gempa yang mengguncang wilayah tersebut hingga terasa ke sejumlah daerah sekitarnya.

"Tim BBMKG wilayah IV Makassar sementara diberangkatkan ke Mamasa untuk melihat dampak di sana dan untuk memberikan sosialisasi," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Kaharuddin, Selasa (6/11/2018).

Getaran gempa yang mengguncang Mamasa juga terasa di Kabupaten Polewali, Majene dan Kabupaten Toraja, Toraja Utara hingga Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel).


Berdasarkan informasi yang diperoleh BMKG Makassar, hingga Selasa (6/11/2018) pukul 20.00 wita, tercatat terjadi 71 kali gempa susulan di wilayah Mamasa, Provinsi Sulbar, sejak Sabtu (3/11/2018).

"Khusus hari ini saja teranalisa ada 41 kali gempa yang dipicu oleh mainshock 5,5 magnitudo yang kemudian dimutakhirkan menjadi 5,2 magnitudo. Sementara terdapat 11 kali gempa dirasakan di Mamasa dan sekitarnya," ujar Kahar.

BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga jangan percaya informasi yang menyebut gempa di Mamasa akan sama dengan gempa Palu, Sigi dan Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) serta Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami imbau agar warga tetap tenang dan tetap meningkatkan kewaspadaan karena kami tidak bisa memprediksi kapan gempa susulan itu terjadi. Jangan percaya dengan isu gempa ini seperti di Palu dan Lombok," kata Prakirawan BMKG Majene, Arman.

Pantauan iNews, saat ada sedikitnya 5.000-an warga Mamasa yang tinggal di tenda darutat yang didirikan di tanah lapang. Mereka cemas karena getaran gempa membuat bangunan rumah warga mengalami retak-retak dan intensitasnya terus meningkat sejak Sabtu (3/11/2018).

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut