BMKG Jelaskan Penyebab Gempa M 6,8 di Enggano Bengkulu
JAKARTA, iNews.id – Gempa dengan Magnitudo 6,8 yang mengguncang Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (18/11/2022) malam disusul gempa 5,6 selang 30 menit kemudian membuat warga terkejut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabar Ardiansyah menjelsakan, penyebab gempa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Sabar.
Gempa bumi ini, jelas Sabar, berdampak dan dirasakan di daerah Enggano dengan skala intensitas IV MMI, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, dan Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI serta daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,"ujar Sabar.
Hingga pukul 21.20 WIB, lanjut Sabar, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 2 gempa bumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo terbesar M5,6.
“Kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Lalu, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki