Bermanfaat dan Menguntungkan, Masyarakat Muna Bergabung dengan PT Sele Raya Agri
MUNA, iNews.id - Masyarakat Kabupaten Muna dan Muna Barat Sulawesi Tenggara (Sultra) di sekitar kawasan PT Sele Raya Agri, memilih bergabung membangun hutan tanaman industri jati dan agroforestry berbasis pangan. Hal ini karena dinilai menguntungkan mereka dan generasi mendatang.
Seperti di Kecamatan Barangka, Muna Barat, sebanyak 25 warga lokal menjadi pekerja di lahan pembibitan milik Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dimanfaatkan PT Sele Raya Agri. Mereka melakukan pembibitan jati dengan sistem vegetatif stek pucuk.
Cara pembibitan ini dinilai efektif untuk mempertahankan kualitas jati di Pulau Muna, sebab memiliki akar tunggang majemuk dari induk pohon jati hasil uji balai benih. Bukan hanya pada pembibitan, masyarakat di sekitar kawasan izin usaha Sele Raya Agri, dilibatkan membangun hutan tanaman industri dan agroforestry berbasis pangan.
"Semua (masyarakat) setuju, untuk lingkungan blok tiga ini (Tongkuno), karena mitra kerja kita ini (PT Sele Raya Agri) untuk masa depan anak-anak kami," kata seorang tokoh masyarakat Tongkuno, La Ode Hafili.
Selama masa pemiliharaan, masyarakat sekitar bisa memanfaatkan lahan perusahaan untuk tanaman pangan, demi meningkatkan ekonomi mereka. Selain itu, alasan masyarakat memilih bergabung, karena investasi PT Sele Raya Agri, untuk masa depan anak mereka.
"Saya sudah pikirkan, dengan adanya PT Sele Raya Agri di Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Tongkuno, yang kami harapkan mudah-mudahan PT Sele Raya Agri ini, benar-benar keberadaannya bekerjasama dengan masyarakat dan saling menguntungkan,” ujar Ketua Kelompok Tani, La Ode Dumba.
Pilihan ini dinilai tepat oleh Anggota DPR RI daerah pemilihan Sultra, Hugua. Sebab menurutnya, masuknya Sele Raya Agri ini menjadi peluang yang sangat baik bagi masyarakat di Muna dan Muna Barat.
"Ini peluang sangat baik bagi masyarakat muna, pertama mereka ini kan menanam pada kawasan hutan, di mana itu milik negara, kalau ada lahan masyarakat yang punya sendiri kan bisa kerja sama, tapi juga mereka menanaman di kawasan hutan pada saat yang bersamaan juga masyarakat punya lapangan kerja. Kemudian, ada pembagian share kepada masyarakatnya, pada saat bersamaan juga masyarakat juga bisa menanam tanaman semusim palawija selama proses pemeliharaan jati itu,” kata Hugua.
Hugu menyebut, investasi PT Sele Raya Agri di Pulau Muna ini merupakan bagian dari investasi hijau. Menurutnya, saat ini terdapat kesepakatan dunia tentang keterbatasan lahan dan emis karbon. Oleh karena itu, investasi hijau seperti yang dilakukan PT Sele Raya Agri di Pulau Muna dinilai bisa memberikan kontribusi oksigen pada alam semesta. (CM)
Editor: Rizqa Leony Putri