Belasan Warga Lombok Timur Dirawat di Puskesmas akibat Gempa 5,4 SR
MATARAM, iNews.id – Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) yang kemudian diperbarui BPBD menjadi 5,4 SR di Lombok Timur, NTB tak hanya mengakibatkan tiga orang tewas dan ratusan rumah rusak.
Bencana yang terjadi pada Minggu (17/3/2019) sore itu juga menyebabkan belasan warga mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di sejumlah puskesmas.
Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, dari data sementara yang diterima ada 13 orang. Mereka tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Meliputi Kecamatan Pringgasela terdapat dua orang atas nama Zulkifli (28) dan Daffa Zaen Al Faruk (3).
Keduanya merupakan warga Dusun Aik Ngempok Desa Pengadangan. Korban mengalami luka di bagian jari dan tangan kanan serta kepala.
Selanjutnya, Kecamatan Sembalun terdapat lima orang, di antaranya Edi Rustaman (30), Dery (16), Hamdani (28), Rendy (18), dan Yogi Prima Mei Gandi (24).
Kemudian di Kecamatan Sambelia, terdapat satu orang atas nama Rifki Suherman (15). Di Kecamatan Aikmel terdapat lima orang. Mereka di antaranya Jaurah (33), Teguh Winata (3), Nizar (30), Hikmawati (25), Fatur 18 berumur bulan.
"Umumnya para korban ini mengalami luka-luka di tangan, kaki dan kepala akibat terkena reruntuhan bangunan saat gempa terjadi," ucapnya.
Sementara itu, untuk data kerusakan rumah terdapat di Kecamatan Montong Gading sebanyak dua unit, Sambelia satu unit, dan Kecamatan Sikur satu unit. "Semua masih dalam proses pendataan, baik rumah rusak berat, sedang maupun ringan," katanya.
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, NTB telah menurunkan tim "Public Safety Center (PSC) 119 Mataram Emergency Medical Service (MEMS)" ke pusat gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) di Kabupaten Lombok Timur.
Direktur RSUD Kota Mataram dr H Herman Mahaputra di Mataram, Minggu, mengatakan beberapa saat setelah gempa bumi terjadi, pihaknya langsung menurunkan tim PSC 119 untuk membantu para korban. "Tadi sore, tim PSC 119 langsung kami berangkatkan ke pusat gempa bumi di Sembalun," katanya.
Tim PSC 119 yang beranggotakan dokter dan paramedis lainnya, berangkat dengan dilengkapi dengan peralatan pertolongan pertama serta berbagai jenis obat-obatan.
"Apabila ada pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan, tim PSC 119 siap mengantar sampai ke rumah sakit rujukan," katanya.
Diketahui, gempa 5,4 SR berpusat di darat pada 20 km arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km. Selang dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan 5,1 SR berkedalaman 10 km.
BMKG mencatat gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault).
Gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak.
Editor: Kastolani Marzuki