Begini Kronologi Kaburnya 1.425 Napi dari Lapas di Sulteng Usai Gempa
JAKARTA, iNews.id – 1.425 naradipana dari sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sulawesi Tengah, kabur pascagempa menggucang wilayah tersebut. Jumlah itu berasal dari delapan rumah tahanan di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa dan tsunami.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami mengungkapkan kronologi kaburnya para narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, Sulawesi Tengah, akibat gempa 7,4 skala Richter pada Jumat (28/9).
"Awalnya kondusif, para narapidana dikumpulkan di lapangan dan para petugas di tengah lapangan," kata Utami saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/10/2018).
Utami yang baru balik Minggu (30/9/2018) malam dari Palu menceritakan, para narapidana mulai panik setelah pagar ambruk dan berlanjut dua blok bangunan Lapas runtuh. "Tak lama, tiba-tiba air keluar dari dalam tanah. Meraka akhirnya kabur melalui blok yang roboh," katanya.
Para narapidana ini kabur usai mendengar ambruknya bangunan Hotel Roa-Roa yang berjarak sekitar 50 meter. “Ini yang membuat mereka panik takut tertimpa bangunan Lapas,” ucapnya.
Utami menyebut, tidak ada korban jiwa dari tahanan dan narapidana akibat bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala ini. Sebanyak 1.420 tahanan dan narapidana yang kabur itu di antaranya berasal dari Lapas Palu sebanyak 515 orang (581 narapidana hanya tersisa 66 orang), Rutan Palu sebanyak 410 tahanan (diisi 463 tahanan yang tersisa hanya 53 orang).
Selain itu, dari Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan (LPP) Palu sebanyak 72 narapidana (diisi 83 narapidana ditambah tiga bayi, tersisa sembilan orang), Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Palu 24 orang (diisi 29 anak tinggal lima warga binaan) dan Lapas Donggala 342 narapidana kabur semua.
“Kaburnya para tahanan dan narapidana ini terjadi karena secara naluriah mereka butuh keselamatan jiwa dan juga khawatir keadaan keluarga mereka di luar,” ucapnya.
Saat ini terdapat 15 UPT di wilayah Sulawesi Tengah dan delapan di antaranya terkena dampak gempa. Total penghuni di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 3.220 dan yang berada di luar saat ini sebanyak 1.420, sehingga yang tersisa 1.795 narapidana dan tahanan.
Editor: Himas Puspito Putra