LOMBOK TIMUR, iNews.id – Sebuah bangunan dengan desain arsitektur unik menjadi salah satu produk kreatif yang ditampilkan dalam Festival Berindu, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (19/10/2019). Bangunan ini dihadirkan dalam merespon dunia pariwisata akan kebutuhan penginapan alternatif yang harus dibangun dalam waktu singkat.
Bangunan unik yang diberi nama Bebao House ini mirip sangkar burung atau kandang ayam. Bebao House ini merupakan prototipe hasil kolaborasi para arsitektur dan pengrajin yang tergabung dalam komunitas program inovatif dan kreatif melalui kolaborasi Nusantara Lombok Timur dari Badan Ekonomi Kreatif.
Desain Bebao House dilihat dari luar. (Foto: iNews.id/Ramli Nurawang).
Bebao House menggunakan bahan baku lokal seperti batok kelapa, alang-alang, kayu dan bambu. Menurut salah seorang tim Program Inovasi dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara Lombok Timur, Linda menyebut bangunan ini didesain dengan sederhana, menggunakan teknik knock down sehingga dapat dibongkar pasang dengan mudah.
Selain sebagai respon akan kebutuhan penginapan yang dibangun dengan cepat, bangunan ini juga sebagai respon terhadap alam. “Semua sistemnya menggunakan sistem sambungan kombinasi kayu dan bambu tanpa paku sehingga memungkinkan bangunan bergoyang saat terjadi gempa,” kata Linda.
Desain interior Bebao House. (Foto: iNews.id/Ramli Nurawang)
Selain itu, kata Linda, konsep rumah ini mirip rumah tradisional dimana jika akan masuk rumah, orang harus sedikit menunduk, atap yang lebar, namun saat di dalam tetap lega dan tidak sempit. Bentuk awalnya segi enam dengan semua sudut memiliki ukuran yang sama.
Menurut Linda, dalam proses pembuatannya, Bebao House melibatkan banyak perajin dan tukang seperti tukang bambu dan perajin alang alang. Sementara, tali ijuk dari pohon aren yang banyak dijumpai di wilayah Lombok digunakan untuk mengikat alang-alang yang menjadi atap.
Desain atap Bebao House. (Foto: iNews.id/Ramli Nurawang)
Di bagian tengah atap dibuat seperti cerobong dan ditutup akrilik untuk pencahayaan sinar matahari. Sedangkan dindingnya terbuat dari anyaman sangkar dengan lubang lubang kecil ditutup dengan batok kelapa yang sudah dipoles halus. Sementara strukturnya mirip sangkar ayam.
Untuk interior seperti kursi, meja termasuk lampu hias dibuat dari bahan baku tangkai buah kelapa dengan kombinasi anyaman bambu. Di bagian lantainya dilapis dengan tikar mendong asli produk pengrajin setempat.
Desain dinding Bebao House. (Foto: iNews.id/Ramli Nurawang)
“Layaknya tempat berteduh, bangunan ini asri dan sejuk karena semua bahannya dari bahan alami,” katanya.
Bebao dalam bahasa sasak berarti tempat berteduh. Prototipe bangunan ini sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal yang diproduksi para perajin.
Editor: Umaya Khusniah













