Bayi Meninggal karena DBD di Kotawaringin Timur, Warga Jadi Cemas

SAMPIT, iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih merebak di sejumlah daerah. Seorang bayi berusia lima bulan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), meninggal dunia karena diduga terjangkit DBD. Hal ini membuat warga cemas.
Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi mengatakan, putra pasangan Juliansyah (40) dan Norhayati (41), warga Jalan Muchran Ali Gang Sahari Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang itu meningggal di RSUD dr Murjani Sampit, Selasa (12/2/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.
“Petugas medis berusaha keras menyelamatkannya, namun nyawa bayi malang itu tidak bisa tertolong,” kata Supriadi di Sampit, Kamis (14/2/2019).
Masyarakat Kota Sampit pun cemas dengan penyakit DBD karena kembali memakan korban jiwa. Dinas Kesehatan bersama Puskemas Baamang I langsung melakukan pengasapan di sekitar rumah bayi untuk mencegah penyakit mematikan itu berjangkit dan menimbulkan korban lain.
“Kemarin kami melakukan fogging (pengasapan) di seputaran rumah bayi yang meninggal tersebut, yaitu di Jalan Muchran Ali Gang Sahari. Pengasapan diharapkan mampu membunuh nyamuk dewasa yang berpotensi menularkan DBD,” katanya.
Supriadi mengatakan, penyuluhan kepada masyarakat ditingkatkan agar masyarakat terhindar dari penyakit DBD. Penyuluhan keliling juga dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah mewabah.
Masyarakat diajak untuk melakukan pencegahan dengan cara membersihkan, menguras dan mengobati DBD. Langkah itu harus dilakukan semua warga agar nyamuk aedes aegypti tidak bisa berkembang biak sehingga DBD bisa dicegah.
“Kami mengajak masyarakat untuk melakukan 3M plus agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Pencegahan ini lebih efektif daripada pengobatan ketika ada warga yang terserang demam berdarah,”
ujar Supriadi.
Dia juga mengimbau masyarakat mendukung langkah pemerintah daerah memberantas sarang nyamuk dengan membersihkan lingkungan masing-masing. Jika ada anggota keluarga terserang demam, disarankan segera diperiksa oleh tim medis sehingga bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Editor: Maria Christina