Bawaslu: Deklarasi #2019GantiPresiden Diundur Sampai Masa Kampanye

PEKANBARU, iNews.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau meminta simpatisan agar menunda deklarasi #2019GantiPresiden hingga masa kampanye tiba pada 23 September 2018 sampai 13 April 2019. Hal tersebut untuk menghindari perpecahan di masyarakat.

"Sebaiknya kegiatan tersebut diundur sampai masuknya masa kampanye Pemilihan Presiden 23 September 2018," kata Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan di Pekanbaru, Jumat (24/8/2018).

Menurut Rusidi deklarasi tersebut berpotensi memancing gesekan antarmasyarakat. Karena itu Rusidi mengajak semua pihak bisa menahan diri hingga waktunya tiba sesuai aturan.

"Saya mengimbau masing-masing pihak untuk menahan diri. Mari kita bersama sama menjaga negeri Melayu yang santun," ujarnya.

Rusidi mengatakan kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Dia juga mengakui sangat paham ada pro dan kotra deklarasi tersebut

"Saya menghargai ada yang pro kegiatan ini tetapi juga ada pihak yang kontra, maka tidak ada salahnya bila kita tawarkan solusi untuk mengundur kegiatan ini sampai masuk masa kampanye," katanya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, terkait adanya pro dan kontra rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Jalan Diponegoro, Pekanbaru pada Minggu 26 Agustus 2018, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengambil jalan tengah dengan bersikap netral.

"Kegiatan ini sudah kami kaji, dan satu pun tidak ada melanggar undang-undang. Bahkan sesuai statemen Ketua Bawaslu Riau juga seperti itu," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Syahril Abu Bakar.

Meski begitu, sebagai orang yang dituakan tentu pihaknya berharap jika ada kegiatan tersebut jangan sampai merusak kebersamaan dan rasa persaudaraan masyarakat Riau.

"Baik itu yang mendukung #2019GantiPresiden maupun yang tidak keduanya harus bisa menahan diri. Jangan sampai terjebak dengan kondisi politik terkini ke dalam perpecahan," ujarnya.

Dia berharap masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dengan sopan dan santun serta berjalan dikoridornya masing-masing. "Jangan ada mendiskriminasi, mencela dan menghina," kata dia.