Banjir di Labuan Bajo, Sandiaga Dorong Pemda Manggarai Barat Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat kesiapsiagaan dan semakin tanggap bencana. Hal ini berkaca dari terjadinya banjir di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, banjir sempat terjadi pada 4 April 2023 akibat hujan berintensitas tinggi yang turun di kawasan Labuan Bajo. Untuk menanggulangi hal tersebut, Kemenparekraf kemudian berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Baca Juga

Sandiaga Uno: Tempat Wisata Harus Antisipasi Penyebaran Sub-varian Baru Covid-19 saat Libur Lebaran

"Kami terus berkoordinasi dengan stakeholders terkait agar langkah-langkah mitigasi, prevensi dan koreksi sehingga dampak bencana hidrometeorologi ini bisa kita atasi. Selanjutnya akan ada kajian intensif dan intervensi langsung," ujar Sandiaga dalam 'The Weekly Brief With Sandi Uno' di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).

Sandiaga menekankan kesiapsiagaan tanggap bencana merupakan hal penting bagi pemerintah daerah setempat, dalam hal ini bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini mengingat Labuan Bajo menjadi lokasi dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023.

Baca Juga

Mudik Lebaran sambil Berwisata, Sandiaga Uno: Jangan Ada Kenaikan Tiket di Tempat Wisata!

Bencana banjir yang terjadi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)

"Kami sebagai regulator akan terus memberikan penguatan dan peningkatan ketahanan dan resiliensi destinasi pariwisata terhadap potensi bencana alam dan nonalam," katanya.

Baca Juga

Sandiaga Uno Optimistis Pergerakan Sektor Parekraf Berkualitas di Momen Lebaran Tercapai

Dalam kesempatan ini, Sandiaga mengatakan pihaknya telah menerbitkan pedoman destinasi pariwisata aman bencana dan akan disosialisasikan sebagai panduan untuk memitigasi risiko kondisi darurat.

"Kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana ini adalah bagian dari manajemen krisis pariwisata yang memerlukan sinergi program antarkementerian dan lembaga," kata Sandiaga.