get app
inews
Aa Text
Read Next : 34 Bencana Terjadi Dua Hari Terakhir, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem di Pengujung Oktober

Banjir dan Longsor Melanda 5 Kabupaten di 4 Provinsi saat Lebaran Hari Pertama

Jumat, 14 Mei 2021 - 11:42:00 WIB
Banjir dan Longsor Melanda 5 Kabupaten di 4 Provinsi saat Lebaran Hari Pertama
Banjir melanda Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (13/5/2021). (Foto: BPBD Kabupaten Kapuas Hulu)

JAKARTA, iNews.id - Lima kabupaten di empat provinsi di Indonesia dilanda banjir dan longsor pada hari pertama perayaan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Kamis (13/5/2021). Kelima wilayah tersebut meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Tengah di Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Kabupaten Simalungun di Sumatra Utara dan Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (14/5/2021), dari tiap-tiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di wilayah terdampak setempat, banjir dan longsor dipicu hujan deras.

"Rata-rata bencana tersebut terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda masing-masing daerah dan memicu luapan beberapa daerah aliran sungai (DAS)," kata Raditya dalam siaran pers, Jumat (14/5/2021).

Adapun rincian wilayah terdampak bencana yang pertama, yakni Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan. Menurut BPBD setempat, lokasi kejadian berada di Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui. Banjir yang diakibatkan oleh meluapnya DAS Santui telah berdampak pada 543 jiwa atau 135 KK dan memaksa sedikitnya 98 jiwa atau 27 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Adapun kerugian materil yang dilaporkan meliputi 555 unit rumah terdampak, 55 hektar lahan pertanian siap panen terdampak dan ketinggian air berkisar antara 100-150 sentimeter," kata Raditya.

Raditya mengatakn, hingga Jumat (14/5) pukul 08.00 WIB, banjir belum surut dan cuaca di wilayah dilaporkan mendung dan berpotensi hujan. BPBD Kabupaten Tanah Bumbu telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama tim gabungan juga melakukan evakuasi para warga terdampak banjir.

Sementara berdasarkan laporan yang dihimpun dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Haruyan yang terdampak banjir dari meluapnya DAS Haruyan.

Adapun keenam desa tersebut meliputi Desa Haruyan Seberang, Desa Haruyan, Desa Lok Buntar, Desa Pengambau Hilir Dalam, Desa Pengambau Hilir Luar dan Desa Mangunang. Sedikitnya ada 629 KK yang terdampak oleh banjir dengan Tinggi Muka Air 25-30 sentimeter.

Berdasarkan laporan terkini, banjir telah surut dan cuaca berawan. Beberapa warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan sisa material lumpur akibat banjir.

"Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan lintas instansi. BPBD juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan potensi terjadinya banjir susulan akibat faktor cuaca," katanya.

Raditya mengatakan, banjir juga melanda Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Laporan yang di terima dari BPBD setempat, ada empat desa di Kecamatan Badau terdampak banjir dengan TMA 50-100 sentimeter akibat luapan DAS Badau. Adapun keempat desa tersebut meliputi Desa Badau, Desa Janting, Desa Pulau Majang dan Desa Seriang.

"BPBD Kabupaten Kapuas Hulu hingga saat ini terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instans terkait guna percepatan penanganan bencana banjir. Dalam hal ini, banjir dilaporkan berangsur surut di wilayah hulu sungai dan cuaca terpantau berawan," katanya.

Kemudian banjir dan longsor dilaporkan terjadi di dua kelurahan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Girsang Sinpangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. BPBD telah melakukan asesmen untuk penanganan lebih lanjut dan membantu pembersihan material longsor. Sementara itu, kerugian materil dan korban jiwa masih dalam proses pendataan.

Di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, meluapnya debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete menyebabkan tiga kelurahan di Kecamatan Pitumpanua terendam banjir dengan TMA hingga 170 sentimeter. Tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Tabarakka, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Bulete.

"BPBD Kabupaten Wajo melaporkan bahwa banjir tersebut telah berdampak pada 1.700 jiwa atau 890 KK," katanya.

Kerugian materil yang dihimpun meliputi 686 unit rumah terdampak, 3 unit gedung sekolah terdampak, 2 masjid terendam, ruas jalan sepanjang 6 kilometer terendam, 310 hektar sawah terendam dan 20 hektar kebun turut terendam banjir.

Dari seluruh laporan yang dihimpun tersebut, tidak ada korban jiwa meninggal dunia maupun luka-luka.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut