Ahli Waris Korban Meninggal akibat Tsunami Dapat Santunan Rp15 Juta
PANDEGLANG, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menjanjikan pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta bagi korban tsunami Selat Sunda yang meninggal dunia.
Menurut Mensos, bantuan ini bisa diberikan pada ahli waris korban meninggal, jika sudah ada ketetapan korban dan standar operasional prosedur (SOP) dari pemerintah Kabupaten Pandeglang.
"Kita akan berikan santunan bagi korban meninggal sebesar Rp15 juta. Bantuan diberikan pada ahli waris," katanya mengunjungi Hotel Calica Tanjung Lesung didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita, Rabu (26/12/2018).
Mensos mengatakan, santunan sebesar Rp15 juta itu khusus diperuntukkan bagi korban jiwa pada bencana tsunami. Bagi yang luka-luka akan mendapatkan jaminan kesehatan gratis. “Namun tetap harus divalidasi," ucapnya.
Agus mengungkapkan, saat ini, Kabupaten Pandeglang sudah ditetapkan tanggap darurat sampai 14 hari. Karena itu berhak mendapatkan bantuan tambahan berupa beras. "Kami akan berikan bantuan beras 100 ton untuk Pandeglang," ujar Mensos.
Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan apresiasi terhadap bantuan yang akan diberikan oleh Kemensos, baik santunan bagi ahli waris korban meninggal maupun beras.
Menurut dia, bantuan tersebut sangat berharga bagi para korban bencana karena sebagian harta benda mereka habis diterjang gelombang tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12). "Ini sangat membantu masyarakat kami, mudah-mudahan dapat meringankan beban para korban," katanya.
Irna juga menyatakan, musibah yang terjadi tidak bisa diduga, maka diharapkan korban yang terdampak bisa sabar dalam menghadapinya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut data korban tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten dan Lampung bertambah menjadi 430 orang meninggal dunia. Data tersebut merupakan data sementara yang didapatkan BNPB per Rabu (26/12/2018), pukul 13.00 WIB.
"Ini nama-nama korban ada yang dobel, jadi kami masih akan update data. Namun, sampai dengan hari ini update data total 430 orang meninggal dunia, 1.495 luka-luka, 159 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
Adapun, jumlah pengungsi saat ini sebanyak 21.991 orang. Angka tersebut telah naik dari sebelumnya. "Untuk jumlah pengungsi saat ini berjumlah 21.991 orang tersebar di sejumlah titik pengungsian," ujarnya.
Sutopo mengatakan, data yang disampaikan merupakan data sementara karena tim masih melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Sehingga, angka-angka tersebut khususnya korban meninggal kemungkinan masih akan bertambah.
Editor: Kastolani Marzuki