5 Fakta Nikah Siri 10 Bulan Baru Tahu Suami Ternyata Perempuan, Nomor 3 Mengejutkan
JAMBI, iNews.id - Peremuan bernama Nur Aini (22) Kota Jambi ditipu. Suami yang menikahinya selama 10 bulan itu ternyata perempuan.
Kisah pilu ini menimpa Nur Aini warga RT 16, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi. Rumah tangganya kandas bukan karena pihak ketiga namun karena suaminya berjenis kelamin peremuan.
Korban Nur Aini mengenal suaminya yang bernama Erayani alias Ahnaf Arrafif sejak bulan Mei 2021 lalu melalui aplikasi Tantan. Saat berkenalan hingga ke pernikahan, suaminya mengaku dokter dari lulusan luar negeri. Ironisnya lagi, korban juga dikuras uangnya hingga nyaris mencapai Rp100 juta.
"Saya kenal sejak bulan Mei tahun lalu. Pernah nikah tanpa melalui KUA (nikah siri)," ujarnya, Rabu (15/6/2022).
Selama 10 bulan Nur Aini tidak mengetahui suaminya perempuan.
"Awalnya saya tidak tahu bahwa dia (Ahnaf) itu bukan laki laki," katanya.
Selama pernikahannya dengan Ahnaf, korban rupanya sudah memberikan uang nyaris Rp100 juta. Dia pun tidak tahu uang itu untuk apa. Dirinya juga tidak menaruh curiga sedikitpun.
"Saya tidak pernah curiga, karena saya sudah pernah dikenalkan melalui video call dengan keluarganya," tuturnya lagi.
Layaknya suami istri, Nur Aini pun melakukan hubungan badan. Namun, lagi-lagi dia masih tidak menyadari suaminya perempuan.
"Saya telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi saya tidak tahu bahwa yang saya ditiduri oleh seorang perempuan juga," katanya.
Pelaku Ahfan mengaku bahwa semua keterangan istrinya benar adanya. Saat melakukan hubungan intim dengan korban, dia hanya menggunakan jari tangannya untuk memuaskan istrinya.
"Iya benar, pengakuan dari saksi. Saya memuaskan istri saya dengan menggunakan jari tangan tidak pernah menggunakan yang lain," ucap Ahfan.
Saat berkenalan pelaku mengaku mengaku sebagai dokter spesialis syaraf lulus luar negeri. Pelaku bahkan mengaku sebagai pengusaha batu bara.
"Saya tahunya dia mengaku sebagai seorang spesialis bedah syaraf dokter dan pengusaha batu bara serta lulusan luar negeri, New York. Akan tetapi, ketika saya cek untuk statusnya, tidak ada dalam daftar," tutur korban Nur Aini.
Dirinya juga menyebutkan, pernah dibawa terdakwa ke tempat yang diakuinya sebagai ibu angkatnya. Saat itu, selama satu bulan dia hanya boleh berada di dalam kamar saja.
Kecurigaan terhadap terdakwa termonitor oleh ibu kandung korban, yakni Siti Harminah. Ibu korban curiga lantaran ketika hendak mandi, menantunya tidak pernah buka bajunya sebagai mana mandinya orang laki-laki.
Terdakwa selalu mengenakan baju selayaknya perempuan. Karena curiga, ibu korban memaksa terdakwa untuk membuka bajunya dihadapannya.
"Saya minta dia untuk membuka bajunya dihadapan saya. Disitulah, dia ketahuan bahwa dia adalah perempuan," katanya.
Editor: Nani Suherni