PEKANBARU, iNews.id - Insiden kecelakaan kerja terjadi dalam kapal pengangkut pasir di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Dalam musibah ini, empat anak buah kapal (ABK) ditemukan tewas saat membersihkan bagian bungker, Jumat (20/4/2019).
Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo mengatakan, keempat korban meninggal diduga karena menghirup udara beracun. Rekan korban sempat mencoba menolong namun kesulitan karena bungker kapal gelap dan pengap.
2 Pekerja Bongkar Muat Tewas akibat Tertimpa Crane Kapal di Pontianak
"Saat ini semua ABK sudah berhasil dievakuasi dalam bungker dalam kondisi meninggal," ujar Kukuh, Jumat (19/4/2019).
Identitas keempat korban meninggal yakni Fahruddin, Indra Bayu, Indra Maulana Ansar dan M Ishak. Menurut keterangan saksi dan kapten kapal, pada pukul 09.00 WIB, keempatnya bertugas membersihkan dan memperbaiki bungkerkapal. Saat ini posisi kapal bernama BG Maju Lancar berada di Pelabuhan Industri Buton, Kecamatan Sungai Apit, Kabupen Siak.
Saat membersihkan diduga mereka tidak menggunakan peralatan standar keamanan seperti tabung oksigen. Rekannya baru menyadari karena korban sudah lama tidak keluar dari dalam bungker berbentuk lorong dan panjang tersebut.
Selanjutnya Kapten Kapal BG Maju Lancar masuk ke dalam untuk mengevakuasi korban. Meski menggunakan tabung ogsigen, namun karena kondisinya yang tidak memungkinkan, kapten hanya bisa mengevakuasi satu korban.
Kemudian pukul 13.30 WIB, kru kapal menelpon Basarnas. Tidak lama tim datang ke lokasi. Petugas pun mengevakuasi korban satu persatu.
"Di dalam bungker tentunya mengandung gas beracun, seharusnya apabila melakukan pembersihan menggunakan alat pelindung diri (APD) agar safety. Saat mengevakuasi, tim tentu menggunakan alat keselamatan," tuturnya.
Editor: Donald Karouw