25 Tahun Berdiri, Babel Genjot Pariwisata Jadi Tulang Punggung Ekonomi Baru
BANGKA BELITUNG, iNews.id – Memasuki usia 25 tahun, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mulai mengurangi ketergantungan pada sektor tambang. Pemerintah daerah kini mendorong pariwisata sebagai mesin ekonomi baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudkepora) Babel mencatat geliat sektor wisata terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Kepala Disparbudkepora Babel, Widya Kumala Sari mengatakan penataan regulasi hingga penguatan destinasi dilakukan untuk memperkuat struktur pariwisata, termasuk penyusunan peta jalan pembangunan sesuai Perpres, Perda, dan Pergub guna memperluas daya tarik daerah.
"Data Pemprov Babel menunjukkan, pada 2024 terdapat 640 destinasi yang aktif dikunjungi wisatawan. Mulai dari pantai-pantai berpasir putih, kawasan geopark berkelas dunia, hingga kuliner khas," ujar Widya Kumala Sari, Jumat (21/11/2025).
Widya menuturkan, sepanjang 2024, sebanyak 482.541 wisatawan tercatat menginap di hotel berbintang. Wisatawan domestik masih mendominasi, namun kunjungan mancanegara mulai bergerak naik.
"Trennya positif. Kita melihat minat wisatawan terus tumbuh, terutama pada destinasi alam dan desa wisata," katanya.

Menurut Widya, Babel kini memiliki 100 desa wisata. Desa-desa inilah yang menjadi laboratorium kreativitas masyarakat sekaligus wajah sejati keramahan Babel.
"Sejumlah desa mencatat prestasi nasional hingga ASEAN, seperti Desa Tari Rebo, Keciput, Perlang, dan Terong," ucapnya.
Rincinnya, papar Widya, Desa Perlang Juara 3 ADWI 2022 (Digital), Desa Tari Rebo Juara 1 ADWI 2023 (Souvenir), Desa Keciput Juara 3 ADWI 2024 (Desa Maju), Desa Terong Penghargaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat ASEAN 2025, Desa Keciput Masuk 30 Desa Wisata Terbaik Nasional 2025.
Sebagai program unggulan, Pemprov Babel menargetkan peningkatan kualitas 20 desa wisata menuju level nasional dan internasional. “Desa wisata adalah jantung pariwisata kita. Pengembangan berbasis masyarakat membuat manfaatnya langsung dirasakan warga,” tuturnya.
Editor: Anindita Trinoviana