get app
inews
Aa Text
Read Next : Info BMKG Gempa Terkini M 3,6 Guncang Nias Selatan

178 Hewan Ternak Mati akibat Banjir Bandang Banggai, dari Sapi, Babi hingga Ayam

Jumat, 11 Maret 2022 - 17:49:00 WIB
178 Hewan Ternak Mati akibat Banjir Bandang Banggai, dari Sapi, Babi hingga Ayam
Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2022), mengakibatkan 178 hewan ternak mati. (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2022), mengakibatkan 178 hewan ternak mati. Terbanyak ayam sebanyak 150 ekor, 20 ekor babi, 5 ekor kambing dan 3 ekor sapi.

Bencana itu juga mengakibatkan puluhan rumah penduduk rusak. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai merilis data per Jumat (11/3/2022), 8 unit rumah rusak berat, 7 unit rusak sedang dan 17 unit rusak ringan.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir bandang itu sempat merendam permukiman warga dengan tinggi muka air 100 sentimeter. Namun, saat ini air telah surut.

"Warga mulai membersihkan rumah mereka dari material lumpur yang terbawa banjir," kata Abdul Muhari dalam siaran pers, Jumat (11/3/2022).

Abdul Muhari mengatakan, tim BPBD Kabupaten Banggai bersama lintas instansi gabungan telah berkoordinasi guna kaji cepat dan memonitoring kondisi mutakhir. Tim juga membantu proses evakuasi, pembersihan material dan memberikan bantuan logistik serta peralatan.

BNPB memperingatkan warga, hujan dengan intensitas ringan, sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banggai hingga Minggu (13/3/2022). Ini sebagaimana informasi prakiraan cuaca dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"BNPB juga meminta kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," katanya.

Seluruh komponen disarankan secara berkala memantau dan mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS), membersihkan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air. Kemudian, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat hujan lebat.

Sementara masyarakat di sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara jika hujan turun terus-menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. "Ini sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan," ujar Abdul Muhari.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut