13 Wisatawan Korban Longsor Usai Gempa Lombok Dirawat di Puskesmas
MATARAM, iNews.id - Sebanyak 13 korban longsoran air terjun Tiu Kelep pascagempa tektonik 5,4 Skala Richter (SR) dilarikan ke Puskesmas Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (17/3/2019) malam.
Sedangkan dua dari tiga korban meninggal dunia terindentifikasi bernama Tai Sieu Kim usia 56 tahun asal Malaysia dan Tomi berusia 14 tahun warga Desa Senaru. Saat ini, korban yang selamat masih dirawat di puskesmas tersebut.
Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wisnuwandana mengatakan, tim SAR gabungan, kesulitan untuk mengevakuasi korban yang masih terjepit bebatuan berukuran besar karena kondisi hujan lebat pada sore hari.
Kondisi cuaca kurang bersahabat tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan, sehingga seluruh tim diminta untuk naik dan meninggalkan lokasi air terjun Tiu Kelep.
"Sekitar pukul 18.30 WITA, seluruh tim SAR gabungan sudah berada di pintu masuk air terjun. Mereka menginap di sekitar lokasi sambil membahas upaya evakuasi korban esok hari dan pencarian lanjutan untuk memastikan tidak ada korban lainnya," ucap Lanang.
Kantor SAR Mataram mengirimkan sebanyak 25 personel dari Pos SAR Kayangan untuk membantu upaya pencarian dan pertolongan para wisatawan dan warga lokal yang terjebak longsor di sekitar air terjun Tiu Kelep saat gempa bumi terjadi.
Air terjun yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani tersebut longsor ketika gempa bumi terjadi. Bongkahan batu berukuran besar menggelinding dari atas tebing dan menimpa para wisatawan serta warga lokal.
Kantor SAR Mataram mencatat sebanyak 14 warga Malaysia selamat ketika gempa bumi disertai longsoran bebatuan di sekitar air terjun Tiu Kelep. Selain itu, tujuh orang warga lokal juga dilaporkan selamat dalam peristiwa tersebut.
Sebagian dari wisatawan dan warga lokal yang selamat ada yang mengalami luka-luka dan sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Kecamatan Bayan.
Diketahui, gempa 5,4 SR berpusat di darat pada 20 km arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km. Selang dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan 5,1 SR berkedalaman 10 km.
BMKG mencatat gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault).
Gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak.
Berikut identitas ke-13 korban musibah bencana alam tersebut :
1. Gurut Antariksa (17) jenis kelamin pria,
2. Tan Cing Chuan (62), pria,
3. Lim Sai Wah (56), pria,
4. Pam Kiam Foo (56), perempuan,
5. Ong Lee Jye (56), perempuan,
6. Wong Siew Lin (56), perempuan,
7. How Geok Lan (56), perempuan,
8. Shen Pek Chan (56), perempuan,
9. Phua Poh Cuat (56), perempuan,
10. Lee Chai Bang (57), pria,
11. Lim Ching Kau (62), pria,
12. Phan Tin Fan (56), pria,
13. Taw Siewkim (56), perempuan.
Editor: Kastolani Marzuki