BUTON, iNews.id - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas tertembak kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Korban diketahui bernama La Ba'a warga asal Desa Kamelanta, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
La'Ba merupakan salah satu dari lima warga Indonesia yang disandera Abu Sayyaf pada awal tahun ini. Dia tewas tertembak setelah terjadi kontak senjata antara militer Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf.
Kabar tewasnya La Ba'a sudah diterima keluarganya di kampung halaman. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengirim pesan lewat aplikasi chat WhatsApp.
"Mereka (Kemlu) supaya kasih Naiya foto bukti," kata kakak korban bernama Naiya saat ditemui di kediamannya, Rabu (30/9/2020).
Naiya menambahkan, pihak Kemenlu juga mengirimkan foto bukti fisik yang menjadi ciri-ciri La Ba'a, yaitu tato di lengan.
Naiya dan keluarga meminta agar jenazah La Ba'a dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halaman.
La Ba'a meninggal dunia setelah tertembak dalam bentrokan senjata antara kelompok Abu Sayyaf dan militer Filipina dari kesatuan Joint Task Force Sulu dan 45th Batalyon Infantry di Kota Patikul, Provinsi Sulu, Mindanau.
Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf menculik lima nelayan asal Sulawesi Tenggara pada Januari 2020. Mereka diculik oleh kelompok pemberontak itu di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Selain La Ba'a, keempat korban lainnya, yakni Arsyad Dahlan (41), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29).
Empat korban tersebut merupakan warga Kabupaten Wakatobi yang bekerja di perusahaan perikanan di wilayah Sandakan, Sabah, Malaysia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait