LEBAK, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meminta masyarakat agar mewaspadai perdagangan orang. Modusnya menawarkan pekerjaan ke luar daerah dengan iming-iming gaji besar.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Lukman mengungkapkan, tahun ini ada warganya seorang perempuan menjadi korban perdagangan orang.
Awalnya, kata dia korban dijanjikan bekerja di rumah makan di Pulau Sumatera. Namun korban disekap di Lampung.
"Biasanya, kasus bekerja diiming-iming dengan gaji besar sangat berpotensi jadi korban tindak pidana penjualan orang (TPPO)," ujar Dedi Lukman di Lebak, Selasa (18/10/2022).
Dia menuturkan, korban merupakan warga selatan Kabupaten Lebak berhasil melarikan diri dari penyekapan tersebut dan melaporkan kepada aparat penegak hukum hingga terungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Selama ini, kata dia korban modus pelaku mencari calon pekerja ke pelosok-pelosok desa di Kabupaten Lebak. Kejahatan perdagangan manusia itu dengan menawarkan pekerjaan ke luar daerah dan iming-iming gaji besar agar korban tertarik.
"Kami minta masyarakat mewaspadai orang tidak dikenal yang menawarkan pekerjaan kepada anggota keluarganya," ucapnya.
Pihaknya mengoptimalkan pencegahan kasus TPPO dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada tokoh masyarakat, aparat kecamatan dan desa.
Kegiatan sosialisasi itu untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat agar tidak melepaskan anak-anak mereka untuk bekerja ke luar daerah.
"Kami minta masyarakat mewaspadai jika ada orang yang menawarkan pekerjaan kepada anak-anak tanpa dilengkapi dokumen identitas," katanya.
Dia mengungkapkan, selama ini pelaku perdagangan manusia memiliki beberapa jaringan, mulai merekrut pencari kerja, penyalur, hingga penerima pekerjaan.
Kebanyakan perdagangan manusia itu, kata dia menjadikan korban sebagai pekerja seks komersial dan menempatkan mereka di tempat hiburan.
"Kami berharap masyarakat waspada bagi sindikat perdagangan manusia atau trafficking," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait