MATARAM, iNews.id - Dua lingkungan masyarakat yang kerap berkonflik antara warga Monjok dan Taliwang menyudahi pertikaian. Kedua kelompok warga itu telah menyepakati nota perjanjian damai yang digelar di Mako Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dihadiri langsung Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen (Pol) Firli.
Acara deklarasi damai itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dan sejumlah tokoh dari dua lingkungan bertikai. Sebanyak 1200 pucuk senjata api rakitan diserahkan kedua belah pihak sebagai bentuk komitmen damai.
Kapolres Mataram AKBP Muhammad mengapresiasi sikap kedua warga yang suka rela menyerahkan senjata api tersebut. Sebelumnya, kepolisian setempat telah mengeluarkan imbauan kepada warga utnuk menyerahkan semua jenis senjata yang selama ini digunakan saat bentrokan berlangsung.
"Ada tombak dan juga ada yang berbentuk meriam. Sudah diserahkan dari kedua warga baik dari Monjok dan Karang Taliwang. Sesuai dengan maklumat dari Kapolda NTB untuk segera menyerahkan senjata api dan tajam lainnya 1x24 jam. Kalau tidak mau menyerahkan secara sukarela kami akan melakukan tindakan tegas. Akan kita razia, sweeping ke rumah masing-masing," ucap AKBP Muhammad, Senin (29/1/2018).
Salah seorang perwakilan warga membacakan perjanjian perdamaian tersebut. Yang isinya menyatakan tentang kesiapan kedua warga untuk berdamai, tidak akan bentrok kembali dan siap ditindak jika kembali melakukan bentrokan.
Sementara, Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menginginkan perjanjian damai yang disepakati bersifat permanen. Dia berharap, tidak lagi terjadi pertumpahan darah antarwarga hingga mengakibatkan korban tewas.
"Kita harus punya harapan, itulah yang menjadi motivasi (menciptakan kedamaian). Karena mereka berangkat (bersepakat damai) dari sukarela mudah-mudahan menjadi hal positif ke depannya bagi kedua warga. Kesepakatan dama ini tinggal dilihat saja kelanjutannya seperti apa. Pascaperdamaian akan diikuti dengan sjumlah kegiatan sosial yang melibatkan kedua warga," ungkap Roliskana.
Bentrokan antara warga Monjok dan Taliwang sudah terjadi sejak lama. Sejumlah aksi mediasi untuk mendamaikan kedua pihak juga sering dilakukan. Namun, hasilnya selalu kurang baik dan bentrokan tetap terjadi.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
Artikel Terkait