Buaya raksasa yang ditangkap warga Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. (Foto: iNews/Haryanto)

BANGKA, iNews.id – Warga Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), kembali menangkap seekor buaya raksasa, tepatnya di Desa Tanah Bawah. Penangkapan hewan buas ini menghebohkan warga setempat.

Warga menangkap buaya sepanjang 4 meter ini karena khawatir satwa itu akan menyerang warga. Buaya yang ditangkap itu selama ini kerap merusak jaring ikan maupun alat pancing nelayan setempat saat beraktivitas di Sungai Upang.

Buaya raksasa yang ditangkap warga Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Selasa (18/8/2020). (Foto: iNews/Haryanto)

“Kami menangkap buaya dengan panjang empat meter itu karena jala ikan maupun pancing kami sering dirusak. Saat jaring kami tarik, langsung ditangkap sama buaya. Ikan-ikan di keramba juga dimakan sama buaya itu,” kata warga, Mardi, Selasa (18/8/2020).

Mardi mengatakan, buaya yang belakangan sering muncul itu juga membuat warga khawatir akan diserang sewaktu-waktu. Mereka kemudian sepakat menangkap buaya itu agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hebatnya, warga bisa menangkap buaya tanpa menggunakan pancing atau perangkap besi.

Buaya raksasa yang ditangkap warga Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Selasa (18/8/2020). (Foto: iNews/Haryanto)

Penangkapan buaya raksasa ini pun menjadi tontonan warga Desa Tanah Bawah. warga beramai-ramai mendatangi pinggir sungai karena penasaran ingin melihat langsung hewan tersebut.

Tim Alobi Foundation bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bangka dan Tim Satgas Pramuka Bangka Belitung langsung mengevakuasi reptilia ganas ini untuk dibawa ke pusat penyelamatan satwa. Dengan susah payah, tim mengevakuasi buaya berbobot 400 kilogram ini ke Pusat Penyelamatan Satwa Alobi.

Buaya raksasa yang ditangkap warga Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. (Foto: iNews/Haryanto)

Ketua Alobi Foundation Bangka Belitung Langka Sani mengatakan, buaya memang kerap muncul saat ini karena memasuki musim kawin. Selama musim kawin pula, buaya menjadi agresif dan membahayakan warga.

“Habitat buaya di sungai ini juga sudah rusak karena alih fungsi sehingga banyak terjadi kasus konflik buaya dengan manusia,” kata Langka Sani.

Langka Sani mengatakan, sejak 2016 hingga saat ini, terdapat 69 kasus buaya berkonflik dengan manusia di Bangka Belitung. Konflik ini menimbulkan 36 korban jiwa yang 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 24 luka-luka.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network