MATARAM, iNews.id – Rentetan gempa bumi tektonik yang mengguncang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat menyebabkan kerusakan berbagai fasilitas publik dan sarana pemerintah. Tak terkecuali di Kota Mataram. Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh bahkan menyebut, dibutuhkan anggaran senilai Rp40 miliar untuk perbaikan fasilitas pemerintah kota setempat.
"Jumlah itu, belum termasuk bangunan-bangunan lain, seperti RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Mataram, sekolah-sekolah, tempat ibadah, dan rumah-rumah warga," katanya di sela sidang paripurna istimewa DPRD Kota Mataram dalam penyampaian pidato rangka HUT Ke-25 Kota Mataram di Mataram, Kamis (30/8/2018).
Dia mengatakan, akibat gempa bumi yang melanda daerah itu, sejumlah fasilitas pemerintah rusak berat, sedang, dan ringan, seperti gedung-gedung kantor milik pemerintah kota, termasuk kantor wali kota dan kantor DPRD Kota Mataram.
Akibat rusaknya gedung kantor DPRD Kota Mataram, terutama lantai tiga, kegiatan sidang paripurna dewan dan rapat-rapat lainnya dilaksanakan di halaman parkir bagian belakang. "Untuk perbaikan kerusakan fasilitas pemerintah anggaran akan dialokasikan melalui APBD, tetapi kita tetap berharap ada bantuan dari pemerintah," katanya.
Saat ini, Pemerintah Kota Mataram melakukan pembersihan rumah warga yang rusak berat dari reruntuhan. Pemkot juga menyiapkan hunian sementara bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat.
Di samping itu, Pemkot Mataram juga akan membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak parah dengan dana stimulan dari pemerintah pusat. "Terima kasih pada pemerintah yang cepat turun tangan menangani kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Saat ini, kata dia, prioritas Pemerintah Kota Mataram adalah upaya penanganan bencana bagi warga yang terdampak maupun penanganan terhadap fasilitas umum, sarana, dan prasarana perkotaan yang mengalami kerusakan.
Selain itu, diupayakan agar roda pemerintahan bisa tetap berjalan dengan baik, untuk memastikan layanan kepada masyarakat terus berjalan. "Upaya pemulihan pascabencana bukan hal yang mudah dan tidak pula cukup satu atau dua bulan saja," ujarnya.
Namun, dia optimistis, ikatan persatuan dan persaudaraan yang erat secara bahu-membahu akan dapat memulihkan kondisi Kota Mataram seperti sedia kala, bahkan lebih baik lagi."Mari kita bangkitkan semangat untuk Mataram kuat, Mataram tangguh, Mataram bangkit," katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait