Tangkapan sekelompok siswi SD yang viral usai menari tidak pantas saat perpisahaan kelas di Lebak, banten. (Foto: iNews)

LEBAK, iNews.id – Sebuah video yang menampilkan sekelompok siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi viral di media sosial, Senin (30/6/2025). 

Video tersebut memperlihatkan tarian yang dianggap tidak pantas dilakukan oleh siswi dalam acara perpisahan dan kenaikan kelas, memicu reaksi keras dari masyarakat setempat.

Dalam video yang beredar luas, terlihat lima siswi SD menari dengan gerakan yang dianggap erotis, disertai aksi “disawer” dan sorakan dari penonton. 

Peristiwa ini terjadi saat acara perpisahan dan kenaikan kelas yang digelar di sekolah tersebut. Tarian tersebut menuai kritik karena dianggap tidak sesuai dengan nilai pendidikan dan budaya lokal, terutama karena dilakukan oleh anak-anak di bawah umur dan disaksikan oleh siswa lain serta orang tua.

Sejumlah warga menyayangkan insiden ini, menganggap tarian tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan yang seharusnya ditanamkan di lingkungan sekolah. 

Warga Sajira, Soleh Majid mengatakan, tarian yang ditampilkan seharusnya relevan dengan dunia pendidikan dan memberikan nilai edukasi. 

“Seharusnya tarian yang ditampilkan mendidik dan sesuai dengan usia anak-anak. Sekolah harus lebih selektif dalam memilih konten acara, apalagi ini ditonton oleh anak-anak dan orang tua,” ujar Soleh Majid.

Senada dengan Soleh, warga lain bernama Aldi mengaku terkejut dengan kejadian ini. Ia menilai tarian tersebut tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung masyarakat Lebak. “Saya kaget melihatnya. Ini tidak mencerminkan kultur kita di Lebak. Acara seperti ini seharusnya diawasi dengan ketat,” katanya.

Masyarakat setempat berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Mereka mendesak guru dan orang tua untuk lebih selektif dalam memilih dan mengawasi konten acara yang melibatkan siswa. Pengawasan ketat dari pihak sekolah dianggap penting untuk memastikan bahwa kegiatan yang digelar tetap sesuai dengan nilai-nilai pendidikan dan budaya lokal.

Warga juga meminta pihak sekolah untuk lebih melibatkan orang tua dalam perencanaan acara agar kegiatan dapat mencerminkan nilai-nilai positif dan mendukung perkembangan anak-anak. 

“Kami ingin guru dan orang tua lebih proaktif mengawasi anak-anak agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Soleh.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah terkait video viral tersebut. Namun, kejadian ini telah menjadi perhatian publik dan memicu diskusi tentang pentingnya pengawasan terhadap konten acara di lingkungan pendidikan. Diharapkan pihak sekolah segera mengambil langkah untuk mengevaluasi insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network