PIDIE, iNews.id - Rangga, bocah SD berusia 10 tahun, warga Kecamatan Birem Bayuen, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, yang tewas dibacok ketika melindungi ibunya saat akan diperkosa, mendadak jadi trending topic di Twitter. Kisah heroik Rangga yang menolong ibunya ini pun viral dan menjadi pembahasan netizen.
Netizen menyampaikan belasungkawa dan berdoa untuk pahlawan cilik itu. Sejumlah netizen juga menyampaikan pujiannya kepada Rangga dan menyebut siswa kelas 2 SD itu sebagai malaikat dan pahlawan. Meski usianya masih 10 tahun dan badannya kecil, Rangga dengan gagah berani melawan seorang residivis SA (41), yang akan memerkosa ibu kandungnya, pada Jumat (9/10/2020) malam.
Hingga sore ini, netizen masih ramai menyebut nama Rangga dalam cuitannya. Netizen menyebut surga telah menanti Rangga. Kisahnya juga menjadi pelajaran untuk berani menjaga orang-orang yang disayangi dengan sekuat tenaga.
"Engkau Rangga, yang harus kehilangan jiwa demi menolong dan membela marwah ibumu....
Engkau wahai penghuni syurga...
Pahlawan bagi ibu mu..
Tidurlah dengan tenang di syurgamu...
Tenanglah kamu, nak, di istana sana
Doa kami menyertaimu," kata pemilik akun @mohansidenk
"Syurga menantimu,Nak Rangga (pahlawan cilik, pengawal ibu itu telah pergi dengan kondisi memilukan).Dr rmh gubuk reot, berukuran kecil di ujung areal persawahan dan pohon sawit, Gampong Alue Gadeng, Kec Birem Bayeun, Aceh Timur , gempar. Sebuah horor yg membuat kita terpukul," kata @mohansidenk.
"Selamat jalan anak baik. Nanti Rangga yang akan membawa ibu masuk bersama-sama ke dalam Surga-Nya Allah. Rangga jaga ibu dari atas sana ya," kata @Adiitoo.
"RIP... Rangga
Al Fatihah. .. To Rangga.
Surga menanti mu Anak Pemberani.
Belajar bisa dari mana saja... Termasuk dari anak kecil yg hebat ini. Kt butuh Tindakan bkn hny omongan. " Disaat disruh lari sm ibunya dia justru bertahan tuk lindungi sang ibu dr pemerkosa," kata pemilik akun @1106Yeye.
Banyak netizen yang mengungkapkan rasa bangga kepada Rangga yang telah menyelamatkan ibunya.
"Special love for you Rangga. You are the real angel. Allah lebih sayang km," kata akun @BETAPAKEJAMNYA.
"Rangga anak baik, anak cerdas, ibu pasti bangga sama rangga, semua yang melihat dan tau rangga juga pasti bangga. Rangga meninggalkan dunia ini bukan dengan mengenaskan tapi dengan terhormat karena telah menyelamatkan ibu. Sekarang allah yang akan jaga ibu rangga," cuit pemilik akun @Prettygurlsv.
Rangga sebelumnya berusaha menyelamatkan ibunya saat akan diperkosa seorang residivis pada Jumat (9/10/2020) malam. Namun, pelaku SA (36) membacok Rangga dengan parang. Ibunya sempat meminta Rangga untuk lari menyelamatkan diri, namun, putranya menolak dan tetap melawan pelaku.
Rangga akhirnya mengembuskan napas karena luka bacok di tubuhnya. Pelaku bahkan tega membuang jenazah Rangga ke sungai. Beruntung, warga menemukannya dan memakamkan Rangga di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada Minggu (11/10/2020) malam. Sementara pelaku saat ini sudah diamankan polisi.
Sejumlah tokoh di Aceh juga merasa prihatin dengan kejadian tragis yang dialami Rangga. Dia harus kehilangan nyawa saat membela kehormatan ibunya dari pelaku yang bejat.
Ungkapan dukacita ini salah satunya disampaikan Wakil Bupati Pidie Fadhlul TM Daud. Dalam status WhatsApp-nya, dia menuliskan rasa haru dan sedih yang dia alami karena kematian Rangga. Seorang anak kecil harus bertarung dengan penjahat yang ingin menodai ibunya hingga kehilangan nyawa.
"Dari Kabupaten Pidie, kami hanya bisa mendoakanmu nak Angga. Nyawamu melayang gegara kamu membela kehormatan ibumu," kata Fadhlullah TM Daud.
Dia juga berharap kepada penegak hukum agar menghukum pelaku seberat-beratnya. Hal yang sama berlaku bagi pelaku tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak-anak lainnya.
"Harapan kami kepada para penegak hukum agar hukumlah yang seberat-beratnya para pelaku tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak anak. Negara berkewajiban melindungi segenap warga negara. Siapa pun, kita harus ada jaminan untuk hidup aman dan nyaman di negeri kita, di kampong kita," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait